BI Purwokerto Wisuda Kub Batik Pringmas
Minggu, 9 April 2017 6:50 WIB
Peragaan busana batik Pringmas dalam acara "Phasing Out" Batik Pringmas Mitra Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto di lobi Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu (8/4) malam. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Sumarwoto)
Purwokerto, ANTARA JATENG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto mewisuda Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Pringmas, Desa Papringan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang telah didampingi dan dibina selama hampir empat tahun.
Dalam wisuda yang dilaksanakan di lobi Hotel Aston, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam, juga digelar peragaan busana batik Pringmas yang didesain oleh Caroline dari Batik MWL Jakarta.
Saat memberi sambutan, Kepala KPW BI Purwokerto Ramdan Denny Prakoso mengatakan pembatik dari Desa Papringan, Kecamatan Banyumas yang didampingi BI hampir selama empat tahun telah membawa nama Banyumas hingga mancanegara.
Saat pertama BI datang ke Desa Papringan, kata dia, hampir di setiap rumah ada pembatik yang membuat batik untuk memenuhi pesanan pengusaha.
"Namun sekarang, pembatik-pembatik yang sebelumnya hanya sebagai buruh, telah menjadi pengusaha batik yang mampu menjual hasil karya mereka sendiri," katanya lagi.
Menurut dia, hal itu bisa diraih berkat ketekunan pembatik dalam mengikuti pendampingan yang diberikan oleh BI dan dukungan dari para pemangku kepentingan.
Karena itu, kata dia, KPW BI Purwokerto menggelar wisuda atau "phasing out" Batik Pringmas yang selama ini telah mengikuti pendampingan.
Menurutnya, bukan berarti BI akan lepas tangan terhadap perkembangan Batik Pringmas.
Dalam sambutan tertulis dibacakan oleh Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi semua pihak yang telah mencurahkan perhatian pada potensi batik khas Banyumas.
"Mudah-mudahan kegiatan ini mampu melestarikan dan mempertahankan batik Banyumas agar diminati dan dikenal lebih baik di masa-masa yang akan datang," katanya pula.
Selain itu, kata dia, dapat menggali potensi dan menghasilkan karya-karya baru untuk dikembangkan.
Secara terpisah, Wakil Ketua KUB Batik Pringmas Iin Susiningsih menyampaikan terima kasih kepada KPW BI Purwokerto yang telah memberikan pendampingan, sehingga pembatik di Desa Papringan menjadi lebih berkembang karena produknya semakin dikenal.
"Kami ikut pameran-pameran dan juga melayani penjualan secara `online`. Motif unggulan kami adalah `pring sedapur`," katanya pula.
Dalam wisuda yang dilaksanakan di lobi Hotel Aston, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam, juga digelar peragaan busana batik Pringmas yang didesain oleh Caroline dari Batik MWL Jakarta.
Saat memberi sambutan, Kepala KPW BI Purwokerto Ramdan Denny Prakoso mengatakan pembatik dari Desa Papringan, Kecamatan Banyumas yang didampingi BI hampir selama empat tahun telah membawa nama Banyumas hingga mancanegara.
Saat pertama BI datang ke Desa Papringan, kata dia, hampir di setiap rumah ada pembatik yang membuat batik untuk memenuhi pesanan pengusaha.
"Namun sekarang, pembatik-pembatik yang sebelumnya hanya sebagai buruh, telah menjadi pengusaha batik yang mampu menjual hasil karya mereka sendiri," katanya lagi.
Menurut dia, hal itu bisa diraih berkat ketekunan pembatik dalam mengikuti pendampingan yang diberikan oleh BI dan dukungan dari para pemangku kepentingan.
Karena itu, kata dia, KPW BI Purwokerto menggelar wisuda atau "phasing out" Batik Pringmas yang selama ini telah mengikuti pendampingan.
Menurutnya, bukan berarti BI akan lepas tangan terhadap perkembangan Batik Pringmas.
Dalam sambutan tertulis dibacakan oleh Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi semua pihak yang telah mencurahkan perhatian pada potensi batik khas Banyumas.
"Mudah-mudahan kegiatan ini mampu melestarikan dan mempertahankan batik Banyumas agar diminati dan dikenal lebih baik di masa-masa yang akan datang," katanya pula.
Selain itu, kata dia, dapat menggali potensi dan menghasilkan karya-karya baru untuk dikembangkan.
Secara terpisah, Wakil Ketua KUB Batik Pringmas Iin Susiningsih menyampaikan terima kasih kepada KPW BI Purwokerto yang telah memberikan pendampingan, sehingga pembatik di Desa Papringan menjadi lebih berkembang karena produknya semakin dikenal.
"Kami ikut pameran-pameran dan juga melayani penjualan secara `online`. Motif unggulan kami adalah `pring sedapur`," katanya pula.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
31 October 2024 15:26 WIB
Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
29 October 2024 17:41 WIB