Menlu Hadiri Pertemuan OKI Bahas Al-Aqsa dan Pelestina
Jumat, 28 Juli 2017 13:43 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan
menghadiri Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri Organisasi Kerja sama
Islam (OKI) untuk membahas tentang situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa
dan upaya kemerdekaan Palestina.
"Rencananya Ibu Menlu akan menghadiri Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Istanbul pada 1 Agustus," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.
Menurut Arrmanatha, pertemuan tersebut merupakan permintaan dan usulan yang disampaikan pemerintah Indonesia kepada Sekretaris Jenderal OKI dan pemerintah beberapa negara OKI.
"Pertemuan ini sudah beberapa lama ini direncanakan. Indonesia akan menekankan posisi dan pandangan kita dan menyampaikan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar situasi di kompleks Al-Aqsa lebih baik," ujar dia.
Pemerintah Indonesia pada pertemuan itu akan meminta solidaritas dan persatuan negara-negara anggota OKI untuk menjaga "status quo" kompleks Al-Aqsa dan terus mendorong dukungan masyarakat internasional bagi upaya kemerdekaan Palestina.
"Kita harus mendorong masyarakat internasional dan PBB untuk memberi pengawasan dan perlindungan bagi kompleks Al- Aqsa," ucap Arrmanatha.
Dia pun menekankan bahwa negara-negara anggota OKI harus meningkatkan persatuan untuk mendorong masyarakat internasional untuk segera menyelesaikan masalah di Palestina.
"Kita juga akan memanfaatkan pertemuan itu untuk kembali mengingatkan bahwa OKI itu dibentuk untuk memerdekakan Palestina. Karena sudah 50 tahun Palestina di bawah okupasi Israel, tetapi kita masih belum berhasil membebaskan Palestina, dan kita tidak bisa menunggu 50 tahun lagi," ujar dia.
"Rencananya Ibu Menlu akan menghadiri Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Istanbul pada 1 Agustus," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.
Menurut Arrmanatha, pertemuan tersebut merupakan permintaan dan usulan yang disampaikan pemerintah Indonesia kepada Sekretaris Jenderal OKI dan pemerintah beberapa negara OKI.
"Pertemuan ini sudah beberapa lama ini direncanakan. Indonesia akan menekankan posisi dan pandangan kita dan menyampaikan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar situasi di kompleks Al-Aqsa lebih baik," ujar dia.
Pemerintah Indonesia pada pertemuan itu akan meminta solidaritas dan persatuan negara-negara anggota OKI untuk menjaga "status quo" kompleks Al-Aqsa dan terus mendorong dukungan masyarakat internasional bagi upaya kemerdekaan Palestina.
"Kita harus mendorong masyarakat internasional dan PBB untuk memberi pengawasan dan perlindungan bagi kompleks Al- Aqsa," ucap Arrmanatha.
Dia pun menekankan bahwa negara-negara anggota OKI harus meningkatkan persatuan untuk mendorong masyarakat internasional untuk segera menyelesaikan masalah di Palestina.
"Kita juga akan memanfaatkan pertemuan itu untuk kembali mengingatkan bahwa OKI itu dibentuk untuk memerdekakan Palestina. Karena sudah 50 tahun Palestina di bawah okupasi Israel, tetapi kita masih belum berhasil membebaskan Palestina, dan kita tidak bisa menunggu 50 tahun lagi," ujar dia.
Pewarta : Yuni Arisandy
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kakanwil Kemenag Jateng hadiri Maulid Nabi di Ponpes Roudlotut Thullab Magelang
09 October 2024 20:16 WIB
Tuduhan mangkir, Kemenag: Gus Men hadiri pertemuan internasional untuk perdamaian
23 September 2024 18:37 WIB