Polisi Selidiki Kasus Penipuan Paspampres Gadungan
Jumat, 20 Oktober 2017 19:22 WIB
Ilustrasi garis polisi olah tempat kejadian perkara (TKP). (ANTARA) ()
Solo, ANTARA JATENG - Kepolisian Resor Kota Surakarta sedang melakukan penyelidikan kasus penipuan dengan korban empat pengusaha rumah makan di Kota Solo dan sekitarnya.
Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo melalui Kasat Reskrim Kompol Agus Purwadi, di Solo, Jumat, mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan seorang pelaku bernisial B (38) yang mengaku anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) gadungan melakukan penipuan terhadap pengusaha rumah makan di Solo, dan sekitarnya, pada Sabtu (14/10).
Empat pengusaha rumah makan yang menjadi korban penipuan tersebut satu di wilayah Solo Rumah Makan Ayam Goreng Pak Cipto Mojosongo, Jebres, sedangkan lainnya di Sragen, dan Sukoharjo, dan Karanganyar.
Menurut Agus Puryadi pelaku B melakukan penipuan dengan mendatangi tempat pengusaha rumah makan memanfaatkan moment dengan alasan rencana pernikahan Putri Presiden, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, pada 8 November mendatang.
Pelaku mendatangi korbannya berlagak sebagai anggota Paspampres dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Pelaku bergaya mencoba menu yang dijual rumah makan dan menyatakan cocok untuk menu hidangan pesta pernikahan Kahiyang-Bobby.
Pelaku kemudian meminta sejumlah pengusaha rumah makan tersebut datang ke Hotel Novotel Solo, dengan membawa sampel menu makanan untuk diuji di laboratorium. Ada sembilan orang dari pengusaha rumah makan itu, datang ke Hotel Novotel, dan pelaku meminta semua telepon genggam dengan alasan dipasangi "Global Positioning System" (GPS).
Namun, pelaku yang membawa sembilan unit telepon genggam milik korbannya langsung melarikan diri. Dan, para korban baru sadar jika ada penipuan setelah pelaku tidak pernah kembali lagi ke hotel.
"Kami kemudian melakukan penyelidikan setelah para korban melaporkan kejadian ini, ke polisi. Kami melakukan dengan memeriksa dari rekaman closed circuit television (CCTV) yang dipasang di hotel itu," katanya.
Menurut dia, dari hasil pengembangan pelaku ternyata sebelumnya juga pernah melakukan penipuan dengan modus sama terhadap pemilik Rumah Makan Adem Ayem Solo, dan Bebek Goreng Pak Slamet Kartasura, Sukoharjo, tetapi korban diminta datang sebuah hotel di Boyolali pada Juli 2017.
Polisi sudah mengantungi identitas pelaku melalui CCTV, dan kini sedang melakukan pengejaran.
Ia mengatakan dari hasil keterangan korban, pelaku dengan cara akan memesan makanan kepada korbanya dengan harga Rp20.000 per porsi dengan jumlah sebanyak 8.000 porsi per hari.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dengan berbagai tindak penipuan untuk mengelabuhi korbannya dengan cara yang sama.
Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo melalui Kasat Reskrim Kompol Agus Purwadi, di Solo, Jumat, mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan seorang pelaku bernisial B (38) yang mengaku anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) gadungan melakukan penipuan terhadap pengusaha rumah makan di Solo, dan sekitarnya, pada Sabtu (14/10).
Empat pengusaha rumah makan yang menjadi korban penipuan tersebut satu di wilayah Solo Rumah Makan Ayam Goreng Pak Cipto Mojosongo, Jebres, sedangkan lainnya di Sragen, dan Sukoharjo, dan Karanganyar.
Menurut Agus Puryadi pelaku B melakukan penipuan dengan mendatangi tempat pengusaha rumah makan memanfaatkan moment dengan alasan rencana pernikahan Putri Presiden, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, pada 8 November mendatang.
Pelaku mendatangi korbannya berlagak sebagai anggota Paspampres dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Pelaku bergaya mencoba menu yang dijual rumah makan dan menyatakan cocok untuk menu hidangan pesta pernikahan Kahiyang-Bobby.
Pelaku kemudian meminta sejumlah pengusaha rumah makan tersebut datang ke Hotel Novotel Solo, dengan membawa sampel menu makanan untuk diuji di laboratorium. Ada sembilan orang dari pengusaha rumah makan itu, datang ke Hotel Novotel, dan pelaku meminta semua telepon genggam dengan alasan dipasangi "Global Positioning System" (GPS).
Namun, pelaku yang membawa sembilan unit telepon genggam milik korbannya langsung melarikan diri. Dan, para korban baru sadar jika ada penipuan setelah pelaku tidak pernah kembali lagi ke hotel.
"Kami kemudian melakukan penyelidikan setelah para korban melaporkan kejadian ini, ke polisi. Kami melakukan dengan memeriksa dari rekaman closed circuit television (CCTV) yang dipasang di hotel itu," katanya.
Menurut dia, dari hasil pengembangan pelaku ternyata sebelumnya juga pernah melakukan penipuan dengan modus sama terhadap pemilik Rumah Makan Adem Ayem Solo, dan Bebek Goreng Pak Slamet Kartasura, Sukoharjo, tetapi korban diminta datang sebuah hotel di Boyolali pada Juli 2017.
Polisi sudah mengantungi identitas pelaku melalui CCTV, dan kini sedang melakukan pengejaran.
Ia mengatakan dari hasil keterangan korban, pelaku dengan cara akan memesan makanan kepada korbanya dengan harga Rp20.000 per porsi dengan jumlah sebanyak 8.000 porsi per hari.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dengan berbagai tindak penipuan untuk mengelabuhi korbannya dengan cara yang sama.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB