Magelang, ANTARA JATENG - Kota Magelang menerima tambahan pasokan elpiji ukuran tiga kilogram atau biasa disebut gas melon dari Pertamina sebanyak 3.920 tabung sebagai antisipasi kenaikan permintaan masyarakat pada akhir 2017, kata Kepala Pusat Koperasi Konsumen Kota Magelang Bambang Setyawan.

"Kalau kelangkaan gas tidak ada, tetapi kami menerima tambahan kuota gas melon dari Pertamina, untuk antisipasi kenaikan permintaan akhir tahun," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan hal itu di sela peninjauan oleh aparat berwenang terhadap persediaan sembako di sejumlah distributor yang dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagang Pemerintah Kota Magelang Joko Budiyono.

Ia mengatakan pada Desember 2017 total stok elpiji tabung melon di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu sekitar 80 ribu tabung.

"Penambahan stok elpiji ini untuk persiapan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya, stok gas melon hanya sekitar 76.080 tabung," kata dia.

Ia mengimbau warga yang tidak berhak menggunakan gas melon untuk beralih menggunakan elpiji ukuran 5,5 kilogram atau bright gas dengan tabung warna ungu.

"Masyarakat harus tahu, jika yang tidak berhak, tetapi ikut menggunakan gas melon, stok yang ada nanti menjadi tidak cukup," ujar dia.

Kepala Disperindag Pemkot Magelang Joko Budiyono meminta warga yang kondisi ekonominya menengah ke atas untuk menggunakan elpiji 5,5 kilogram karena gas melon dengan subsidi pemerintah itu hanya untuk warga kurang mampu.

"Bisa dengan menukarkan dua tabung gas melon ditambah uang Rp114.000, bisa ditukar dengan gas lima kilo ada isinya," katanya.

Terkait dengan stok sembako untuk kebutuhan akhir tahun, ia menyebut aman dan tidak terjadi gejolak harga di pasaran umum sehingga pemkot tidak perlu melakukan operasi pasar.

Ia menyebutkan stok beras di salah satu distributor sekitar 40 ton, gula pasir delapan ton, tepung terigu 800 sak.

"Belum yang di distributor lainnya. Intinya stok aman sehingga tidak perlu operasi pasar," katanya. (hms)