Ramai, hasil lelang TPI Pekalongan capai Rp1 miliar
Kamis, 20 September 2018 8:27 WIB
Pedagang ikan TPI Kota Pekalongan mengemas ikan dibasket untuk dijual ke daerah lain. (Foto Kutnadi)
Pekalongan (Antaranews Jateng) - Hasil lelang ikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama dua hari terakhir mampu mencapai lebih Rp1 miliar per hari.
Kepala TPI Kota Pekalongan Sugiyo di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan bahwa aktivitas lelang ikan sejak awal September hingga 20 September 2018 terus ramai. Bahkan dalam dua hari terakhir hasil lelang mampu mencapai lebih Rp1 miliar per hari.?
"Pada hari ini (20/8) masih ada satu kapal penampung `fisher` dengan muatan 40 ton ikan senilai Rp650 juta dan dua kapal cakalang muatan sekitar 375 keranjang tongkol hitam senilai sekitar Rp1 miliar," katanya.
Kemudian, kata dia, pada Rabu (19/9), hasil lelang ikan berasal dari kapal cakalang dengan muatan 300 keranjang ikan senilai Rp600 juta, kapal muatan ikan asin Rp300 juta, dan kapal `fisher` Rp750 juta.
Ia memperkirakan aktivitas lelang ikan di TPI akan terus ramai hingga akhir Desember mendatang, karena saat ini masih banyak kapal nelayan yang masih mencari ikan di laut.
"Sebagian nelayan masih mencari ikan di laut. Mereka diperkirakan segera kembali melelangkan hasil tangkapan ikannya setelah 3 bulan hingga 3,5 bulan melaut," katanya.
Menurut dia, aktivitas lelang ikan di TPI akan semakin ramai lagi karena ada tiga kapal cakalang besar berbobot 130 gross tone dengan masing-masing kapal mampu memuat 100 ton ikan yang semula ?melelangkan hasil tangkapan ikan di Jakarta dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali di Kota Pekalongan.
"Semula tiga kapal itu membongkar hasil tangkapan ikan di pelabuhan Jakarta dan Banyuwangi, Jatim, tetapi saat ini sudah ke Pekalongan untuk membongkar hasil ikannya di TPI Pekalongan," katanya.
Ia mengatakan dengan masuknya kapal calakang berbobot besar ini maka dapat meningkatkan status Pelabuhan Perikanan Nasional Pekalongan (PPNP) menjadi pelabuhan samudera.
"Ramainya aktivitas lelang ikan ini juga berpengaruh terdapat pendapatan. Oleh karena, kami optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) 2018 sebesar Rp5,5 miliar akan terlampaui," katanya.
Kepala TPI Kota Pekalongan Sugiyo di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan bahwa aktivitas lelang ikan sejak awal September hingga 20 September 2018 terus ramai. Bahkan dalam dua hari terakhir hasil lelang mampu mencapai lebih Rp1 miliar per hari.?
"Pada hari ini (20/8) masih ada satu kapal penampung `fisher` dengan muatan 40 ton ikan senilai Rp650 juta dan dua kapal cakalang muatan sekitar 375 keranjang tongkol hitam senilai sekitar Rp1 miliar," katanya.
Kemudian, kata dia, pada Rabu (19/9), hasil lelang ikan berasal dari kapal cakalang dengan muatan 300 keranjang ikan senilai Rp600 juta, kapal muatan ikan asin Rp300 juta, dan kapal `fisher` Rp750 juta.
Ia memperkirakan aktivitas lelang ikan di TPI akan terus ramai hingga akhir Desember mendatang, karena saat ini masih banyak kapal nelayan yang masih mencari ikan di laut.
"Sebagian nelayan masih mencari ikan di laut. Mereka diperkirakan segera kembali melelangkan hasil tangkapan ikannya setelah 3 bulan hingga 3,5 bulan melaut," katanya.
Menurut dia, aktivitas lelang ikan di TPI akan semakin ramai lagi karena ada tiga kapal cakalang besar berbobot 130 gross tone dengan masing-masing kapal mampu memuat 100 ton ikan yang semula ?melelangkan hasil tangkapan ikan di Jakarta dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali di Kota Pekalongan.
"Semula tiga kapal itu membongkar hasil tangkapan ikan di pelabuhan Jakarta dan Banyuwangi, Jatim, tetapi saat ini sudah ke Pekalongan untuk membongkar hasil ikannya di TPI Pekalongan," katanya.
Ia mengatakan dengan masuknya kapal calakang berbobot besar ini maka dapat meningkatkan status Pelabuhan Perikanan Nasional Pekalongan (PPNP) menjadi pelabuhan samudera.
"Ramainya aktivitas lelang ikan ini juga berpengaruh terdapat pendapatan. Oleh karena, kami optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) 2018 sebesar Rp5,5 miliar akan terlampaui," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024