Ini cara Ganjar promosikan batik Rifaiyah-Samin di ajang JIBB
Rabu, 3 Oktober 2018 12:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara kunci pada acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018. (Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Jateng)
Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memromosikan Batik Rifaiyah dan Batik Samin Surosentiko saat menjadi pembicara kunci pada acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018 di Hotel Royal Ambarrukmo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Menurut Ganjar, dua jenis batik tersebut merupakan contoh kecil, bagaimana batik tidak hanya sekedar coretan di atas kain tanpa makna, tapi memiliki filosofi yang tinggi tentang spiritualitas, seni, dan budaya.
"Dalam proses pembuatan Batik Rifaiyah misalnya, para pembatik membacakan shalawat dalam setiap prosesnya, demikian juga dengan Batik Samin Surosentiko yang menggunakan tradisi-tradisi unik dalam pembuatannya," katanya.
Bahkan di beberapa daerah, lanjut Ganjar, batik menggambarkan nuansa kultural masyarakat sekitarnya, mulai dari kebiasaan hidup sehari-hari hingga sejarah masa lalu.
"Semua menempel dalam corak yang ada dalam selembar kain batik dan kehebatan batik itulah yang membuat dunia mengakui kerajinan rakyat Indonesia. Saat ini di setiap sendi kehidupan, sudah banyak yang menggunakan batik," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, pemerintah terus mengupayakan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas batik.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkombinasikan batik dengan berbagai media agar orang merasa nyaman saat mengenakannya.
"Batik harus berinovasi dengan era kekinian, misalnya dipadukan dengan celana jins batik, syal batik, bahkan di Jateng sudah ada batik lurik batik, di mana kain batik dan kain lurik dikombinasikan menjadi karya yang indah," katanya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, setidaknya ada tiga isu yang harus dibahas dalam pertemuan JIBB 2018 ini.
Pertama di sisi hulu, terkait bagaimana pemerintah membantu para perajin batik untuk memenuhi peralatan yang dibutuhkan, kedua terkait bagaimana cara mengkomunikasikan produk batik agar menjadi alat diplomasi Indonesia.
Kemudian yang ketiga adalah di sisi hilir, yakni bagaimana membantu para perajin dan produsen batik mendapat fasilitas dan kemudahan-kemudahan.
Ganjar juga berharap batik dapat terus disosialisasikan kepada masyarakat khususnya kalangan muda.
"Di Yogyakarta sebentar lagi ada konser musik rock Megadeth, kalau bisa nanti mereka tampil memakai kostum batik, keren kalau musisi rock internasional tampil menggunakan batik," ujarnya.
Menurut Ganjar, dua jenis batik tersebut merupakan contoh kecil, bagaimana batik tidak hanya sekedar coretan di atas kain tanpa makna, tapi memiliki filosofi yang tinggi tentang spiritualitas, seni, dan budaya.
"Dalam proses pembuatan Batik Rifaiyah misalnya, para pembatik membacakan shalawat dalam setiap prosesnya, demikian juga dengan Batik Samin Surosentiko yang menggunakan tradisi-tradisi unik dalam pembuatannya," katanya.
Bahkan di beberapa daerah, lanjut Ganjar, batik menggambarkan nuansa kultural masyarakat sekitarnya, mulai dari kebiasaan hidup sehari-hari hingga sejarah masa lalu.
"Semua menempel dalam corak yang ada dalam selembar kain batik dan kehebatan batik itulah yang membuat dunia mengakui kerajinan rakyat Indonesia. Saat ini di setiap sendi kehidupan, sudah banyak yang menggunakan batik," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, pemerintah terus mengupayakan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas batik.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkombinasikan batik dengan berbagai media agar orang merasa nyaman saat mengenakannya.
"Batik harus berinovasi dengan era kekinian, misalnya dipadukan dengan celana jins batik, syal batik, bahkan di Jateng sudah ada batik lurik batik, di mana kain batik dan kain lurik dikombinasikan menjadi karya yang indah," katanya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, setidaknya ada tiga isu yang harus dibahas dalam pertemuan JIBB 2018 ini.
Pertama di sisi hulu, terkait bagaimana pemerintah membantu para perajin batik untuk memenuhi peralatan yang dibutuhkan, kedua terkait bagaimana cara mengkomunikasikan produk batik agar menjadi alat diplomasi Indonesia.
Kemudian yang ketiga adalah di sisi hilir, yakni bagaimana membantu para perajin dan produsen batik mendapat fasilitas dan kemudahan-kemudahan.
Ganjar juga berharap batik dapat terus disosialisasikan kepada masyarakat khususnya kalangan muda.
"Di Yogyakarta sebentar lagi ada konser musik rock Megadeth, kalau bisa nanti mereka tampil memakai kostum batik, keren kalau musisi rock internasional tampil menggunakan batik," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Jateng DIY angkat Batik Ciprat Karya Barokah ikuti Indonesian CSR Award
12 October 2024 19:48 WIB
Kadin dan SRC ajak masyarakat peduli lingkungan melalui Bulan Bersih Surakarta
12 September 2024 5:59 WIB