Enam kabupaten unjuk kesenian daerah di pentas seni Pakudjembara
Sabtu, 4 Mei 2019 22:26 WIB
Sejumlah penari dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menampilkan tarian tarian guyub pada pentas seni Pakudjembara (Pati, Kudus, Demak, Jepara, Rembang dan Blora) di Alun-alun Kudus, Sabtu (4/5). (Foto : Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Sebanyak enam kabupaten yang tergabung dalam Pakudjembara atau Pati, Kudus, Demak, Jepara, Rembang dan Blora unjuk kebolehan dengan menampilkan kesenian daerahnya masing-masing pada pentas seni Pakudjembara di Alun-alun Kudus, Sabtu.
Kesenian yang ditampilkan dari masing-masing daerah tidak hanya sekadar tampil pada acara yang digelar secara rutin di setiap daerah, melainkan penampilan mereka juga akan dinilai karena dilombakan.
Tampil pertama merupakan perwakilan dari Kabupaten Blora yang menampilkan tari guyub, dilanjutkan perwakilan dari Kabupaten Demak yang menampilkan tari babad alas glagah wangi.
Kemudian diikuti penampilan peserta dari Kabupaten Jepara yang menampilkan tari kultur, Kabupaten Pati yang menampilkan tari sumilak pedut Pati, Ki Gede Sotho Geleng Winisudo, Kabupaten Rembang menampilkan tari jiwa bangsaku serta Kabupaten Kudus selaku tuan rumah menampilkan tari bregada merudhandha.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jawa Tengah Sinung Rachmadi di sela-sela menghadiri acara pentas seni bersama Pakudjembara di Alun-alun Kudus, Sabtu, mengungkapkan kesenian daerah yang ditampilkan pada even bersama Pakudjembara di Alun-alun Kudus Sabtu (4/5) malam memiliki pesan semangat kebersamaan yang mengambil persepektif seni budaya dan kearifan lokal.
Even tersebut, kata dia, sekaligus menjadi penanda datangnya tamu agung bulan ramadan.
Melalui kesenian tersebut, diharapkan bisa memupuk rasa kepedulian karena ada pesan moral dan sosial untuk memperkuat persaudaraan dan hidup bersama dengan masyarakat.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil yang berksempatan membuka even bersama Pakudjembara menganggap kegiatan tersebut sangat strategis.
"Terima kasih atas kepercayaannya dengan menunjuk Kabupaten Kudus sebagai tuan rumah," ujarnya.
Ia menilai kegiatan tersebut sekalugus untuk menghidupkan dunia pariwisata yang saat ini sangat menjanjikan karena bisa memberikan semangat untuk mengangkat masing-masing budaya atau tradisi daerah.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Rahma Hariyanti menambahkan semua anggota Pakudjembara memang mendapatkan kesempatan untuk menggelar even serupa secara bergiliran.
"Mudah-mudahan, digelarnya even bersama di Kudus ini bisa mendorong pengembangan pariwisata di Kudus maupun daerah lainnya," ujarnya.
Kegiatan tersebut, kata dia, memiliki format berbeda dengan tahun sebelumnya karena untuk pertama kalinya peserta yang tampil akan dinilai karena dilombakan.
Kesenian yang ditampilkan dari masing-masing daerah tidak hanya sekadar tampil pada acara yang digelar secara rutin di setiap daerah, melainkan penampilan mereka juga akan dinilai karena dilombakan.
Tampil pertama merupakan perwakilan dari Kabupaten Blora yang menampilkan tari guyub, dilanjutkan perwakilan dari Kabupaten Demak yang menampilkan tari babad alas glagah wangi.
Kemudian diikuti penampilan peserta dari Kabupaten Jepara yang menampilkan tari kultur, Kabupaten Pati yang menampilkan tari sumilak pedut Pati, Ki Gede Sotho Geleng Winisudo, Kabupaten Rembang menampilkan tari jiwa bangsaku serta Kabupaten Kudus selaku tuan rumah menampilkan tari bregada merudhandha.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jawa Tengah Sinung Rachmadi di sela-sela menghadiri acara pentas seni bersama Pakudjembara di Alun-alun Kudus, Sabtu, mengungkapkan kesenian daerah yang ditampilkan pada even bersama Pakudjembara di Alun-alun Kudus Sabtu (4/5) malam memiliki pesan semangat kebersamaan yang mengambil persepektif seni budaya dan kearifan lokal.
Even tersebut, kata dia, sekaligus menjadi penanda datangnya tamu agung bulan ramadan.
Melalui kesenian tersebut, diharapkan bisa memupuk rasa kepedulian karena ada pesan moral dan sosial untuk memperkuat persaudaraan dan hidup bersama dengan masyarakat.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil yang berksempatan membuka even bersama Pakudjembara menganggap kegiatan tersebut sangat strategis.
"Terima kasih atas kepercayaannya dengan menunjuk Kabupaten Kudus sebagai tuan rumah," ujarnya.
Ia menilai kegiatan tersebut sekalugus untuk menghidupkan dunia pariwisata yang saat ini sangat menjanjikan karena bisa memberikan semangat untuk mengangkat masing-masing budaya atau tradisi daerah.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Rahma Hariyanti menambahkan semua anggota Pakudjembara memang mendapatkan kesempatan untuk menggelar even serupa secara bergiliran.
"Mudah-mudahan, digelarnya even bersama di Kudus ini bisa mendorong pengembangan pariwisata di Kudus maupun daerah lainnya," ujarnya.
Kegiatan tersebut, kata dia, memiliki format berbeda dengan tahun sebelumnya karena untuk pertama kalinya peserta yang tampil akan dinilai karena dilombakan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024