Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein menjadi nomine penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2019 dari Presiden Republik Indonesia, kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Joko Wiyono.

"Oleh karena itu, Bupati mengekpose program yang memacu pertumbuhan koperasi maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di hadapan Tim Verifikasi Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM Tahun 2019 di Ruang Joko Kahiman, Rumah Dinas Bupati Banyumas, hari ini, demi mendapatkan penghargaan tersebut," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, tim verifikasi tersebut berasal dari Sekretariat Militer Presiden yang dipimpin oleh Laksma TNI Imam Suprayitno didampingi Letkol CAJ Sandi serta dua staf Kementerian Koperasi dan UKM.

Sementara saat mengekspose program yang memacu pertumbuhan koperasi dan UMKM, Bupati Achmad Husein mengatakan berkembangnya koperasi dan UMKM di Kabupaten Banyumas tidak lepas dari letak geografis yang strategis karena Purwokerto sebagai ibu kota kabupaten berada di persimpangan semua moda transportasi darat.

"Semua jurusan kereta api maupun bus melewati kota Purwokerto sehingga sangat memberikan peluang bagi berkembangnya koperasi dan UMKM di Kabupaten Banyumas. Meskipun harus berjuang keras karena sekitar tahun 2013 angka kemiskinan di Banyumas lebih dari 19 persen, sekarang meski masih tinggi tetapi berhasil diturunkan menjadi 13,5 persen," katanya.

Ia mengatakan dalam upaya mewujudkan berkembangnya koperasi dan UMKM, pihaknya harus berkolaborasi dengan membentuk kemitraan dan kerja sama. 

Bahkan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. 

Baca juga: Pemkab dorong pengembangan Kampung Tenun Lurik di Banyumas (VIDEO)

Sementara dari aspek kebijakan, lanjut dia, pihaknya juga memberikan dana bergulir bagi ribuan UMKM.

"Dengan dana bergulir serta kerja sama, ribuan UMKM dapat berjalan. Namun yang lebih terasa adalah berkembangnya usaha yang telihat kecil seperti pelatihan kerajinan 'bandol' (ban bodol/bekas, red.) sehingga berkembang menjadi produksi sepatu," katanya.

Selain itu, kata dia, kerajinan batik di Desa Papringan hasil kerja sama dengan Bank Indonesia, peternakan jangkrik, dan sebagainya.

Bupati mengatakan pihaknya juga mendorong semua aparatur sipil negara (ASN) di Banyumas mengenakan batik dan lurik yang diproduksi pengrajin dari kabupaten itu.

"Nanti semua ASN wajib memakai batik dan lurik yang benar-benar produk Banyumas," katanya.

Sementara itu. Ketua Tim Verifikasi Laksma TNI Imam Suprayitno mengatakan kehadirannya bersama rombongan di Purwokerto dalam rangka sinkronisasi dan verifikasi terhadap data yang masuk.

Dalam hal ini, kata dia, di Jawa Tengah dua bupati yang menjadi nomine penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2019, yakni Bupati Banyumas dan Bupati Brebes.

"Proses masih cukup panjang. Kami hadir untuk mencocokkan data administrasi dan kenyataan di lapangan agar Bapak Presiden nantinya memastikan penerima penghargaan adalah orang yang tepat," katanya. 

Baca juga: Selain Baturraden, banyak potensi wisata Banyumas yang bisa digarap