Semarang (ANTARA) - "Jika dulu harus meluangkan waktu ke tempat pengiriman, bersusah payah karena tempat pengiriman barang yang lumayan jauh. Kini tidak lagi. Sekarang enak, tinggal telepon dan barang diambil sama petugas dari JNE," kata Evi.

Mahasiswa salah satu kampus di Semarang ini bahkan mempraktikkan mudahnya mengirim barang cukup dari genggaman tangan, menggunakan handphone, kemudian menelpon kantor JNE Semarang.

"Asalkan masih di Kota Semarang. Tidak ada biaya tambahan," kata operator JNE Kota Semarang di seberang telepon, menjawab pertanyaan Evi. Tidak ada biaya tambahan dan petugas JNE siap mengambil barang kiriman.

Evi semakin senang saat dirinya tanya mengenai batas minimal barang yang bisa diambil petugas ke rumah, karena petugas menyampaikan tidak ada batas minimal pengambilan barang kiriman. 

Tidak hanya Evi, para pelaku usaha pun mengaku terbantu dengan kehadiran JNE, salah satunya dirasakan Heny Susilowati, warga Kabupaten Kudus yang tengah merintis toko online dan offline dengan jenis produk fashion.

Di sela kesibukannya yang juga bekerja kantoran, Heny masih tetap bisa menjalankan usahanya dan memenuhi pesanan pelanggan dengan pengiriman paket tepat waktu karena petugas JNE datang ke rumah untuk mengambil barang kiriman.

"Setiap hari selalu ada pengiriman, rata-rata 15 paket per hari dan bisa sampai dua kali lipat pada week end," kata Heny yang mengaku terbantu karena tinggal menyiapkan barang yang akan dikirim untuk dijemput oleh petugas JNE.

Tidak hanya paket kiriman, Evi dan Heny pun sudah bisa menggunakan pembayaran dengan digital payment atau cashless seperti OVO, GoPay, dan DANA yang menjadikan semua serba digital. 

Setelah barang dikirim, Evi dan Heny juga bisa memantau "perjalanan" barang kiriman dari handphone melalui mobile apps MyJNE dan website, sehingga semakin nyaman dan yakin barang kiriman tiba sesuai estimasi waktu yang diinginkan.

Apa yang dirasakan Evi dan Heny, merupakan sebagian kecil dari apa yang dirasakan oleh pelanggan JNE yang merasa semakin dimanjakan, tidak harus repot-repot ke outlet JNE, tetapi petugas yang aktif datang ke rumah. Ini didukung dengan jaringan distribusi JNE yang luas seperti di Jateng yang mencapai 1.000 titik.

Baca juga: JNE luncurkan JLC Race Cabang 2019 di 10 kota

Peluang, tantangan, dan memenangkan
Perkembangan teknologi di era digital menjadikan semakin banyak bermunculan e-commerce yang merupakan peluang karena terjadi tren kenaikan belanja online sekaligus menjadi tantangan di dunia bisnis logistik, termasuk JNE. Kondisi tersebut juga menyebabkan bermunculan banyak kompetitor baru di industri logistik.

Head Regional JNE Jateng dan DIY Marsudi mengakui kenaikan tren belanja online mendongkrak bisnis pengiriman logistik, termasuk JNE yang ikut merasakan dengan barang kiriman paling banyak berupa fashion dan barang elektronik (paling tinggi saat flash sale).

"Pertumbuhan jumlah kiriman mencapai 30 persen tiap tahun secara konsisten sejak 2010 atau sejak e-commerce mulai berkembang dan dari total pengiriman JNE, diperkirakan sekitar 60 persen sampai 70 persen pengiriman dari e-commerce, seperti online seller yang berjualan menggunakan online marketplace, website sendiri, dan social media," kata Marsudi.

Tingginya tren belanja online, tambah Marsudi, menjadikan JNE terus berinovasi memberikan kemudahan dengan beragam fasilitas dan produk service pada seluruh tahapan proses pengiriman paket yakni dari sebelum mengirim paket, saat mengirimkan paket, dan sesudah paket dikirimkan ke penerimanya.

"Pada seluruh tahapan tersebut, JNE terus berinovasi memberikan kemudahan dengan beragam fasilitas atau produk service serta mengedepankan kerja sama atau kolaborasi untuk saling memberi manfaat," kata Marsudi.

Sesuai tagline Connecting Happiness, tambah Marsudi, JNE tidak hanya menjaga pelanggan tetapi juga masyarakat luas melalui berbagai program, seperti CSR, kegiatan untuk meningkatkan daya saing UKM, dan sebagainya. 

"JNE percaya jika semua yang ada dalam ekosistem tumbuh dengan baik, maka JNE pun akan turut berkembang pula," kata Marsudi.

Beragam upaya dari JNE untuk selalu memberikan value added dalam setiap pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di era digital berbuah manis dengan kembali diraihnya piagam penghargaan silver di kategori The Best Contact Center Operations dan piagam penghargaan gold di kategori The Best People Development pada ajang Indonesia Contact Center Association 2019 (penghargaan di dua kategori tersebut merupakan untuk yang ke-5 kalinya diperoleh di tahun 2019).

JNE juga meraih Oracle Award 2019 untuk kategori Cloud Platform Innovation dalam acara Oracle Open World 2019 sebagai juara dari puluhan perusahaan dunia dan Indonesia Contact Center Association atas penghargaan The Best Contact Center Award 2019 kategori Courier Service yang berlangsung di Moscone Center, San Fransisco, Amerika Serikat pada (18/9). 

Presiden Direktur JNE M. Feriadi mengatakan dengan penghargaan tersebut, JNE berkomitmen terus berinovasi, meningkatkan kinerja perusahaan dari sisi IT, terus memenuhi kebutuhan pelanggan di era digital, serta berusaha "memenangkan" hati para pelanggan. 

Baca juga: JNE gandeng UMKM kembangkan bisnis