Semarang (ANTARA) - Pemerintah Pusat bersama pemerintah daerah serius mengembangkan bandara-bandara kecil yang ada di Provinsi Jawa Tengah guna mendukung tingginya mobilitas masyarakat.

"Bandara kecil yang sedang dikembangkan adalah Bandara Ngloram di Kabupaten Blora, Bandara Dewandaru di Kepulauan Karimunjawa, dan Bandara Wirasaba di Purbalingga," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat di Semarang, Kamis.

Menurut dia, ketiga bandara itu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Jawa Tengah dalam upaya mendukung transportasi udara, serta mobilitas untuk kegiatan pariwisata, atau mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ia menyebutkan landasan pacu di Bandara Ngloram akan diperpanjang menjadi 1.200 meter pada 2019 akhir sehingga bisa digunakan flight charter untuk ATR-42 atau ATR-72 terbatas.

Baca juga: Ganjar dorong pengaktifan kembali bandara Blora

Untuk pengembangan Bandara Dewandaru di Karimunjawa sampai akhir tahun ini panjang landasan ditargetkan bisa mencapai 1.400 meter, sedangkan pengembangan maksimalnya hingga 1.600 meter dan ditargetkan bisa terealisasi pada 2020/2021.

"Bandara Dewandaru kalau sudah dikembangkan, bisa beroperasi hingga malam hari karena sekarang bandara beroperasi maksimal pukul 17.00 WIB. Kita sedang pasang untuk penerangan sampai akhir tahun," ujarnya.

Rencananya, kata dia, pada 2020 Pemprov Jateng akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam membebaskan lahan sehingga bandara di tahap pertama nanti dibangun 1.600 meter.

"Kalau panjang landasan 1.600 meter bisa untuk penuh kapasitas ATR-72. ATR-72 jumlahnya banyak di Jawa," katanya.