860 penari bakal meriahkan "Temanggung Night Carnival"
Rabu, 13 November 2019 20:38 WIB
Panitia Panggung Rakyat dan Temanggung Night Carnival memberikan keterangan pers menjelang pelaksanaan event tersebut. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 860 penari bakal memeriahkan Temanggung Night Carnival pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-185 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Sabtu (16/11) malam.
Anggota tim kreatif Temanggung Night Carnival, Andy Yoes Noegroho di Temanggung, Rabu, mengatakan sejumlah penari tersebut bakal tampil dalam sendratari kolosal berjudul "Jejak Kejayaan Bumi Perdikan".
Sendratari tersebut terbagi dalam empat episode, yakni era Mataram Kuna, Mataram Islam, kolonial, dan era kemerdekaan dan milenial.
Baca juga: Tarian Megat Megot meriahkan upacara penutupan TMMD
Sendratari kolosal dengan durasi 120 menit dengan sutradara Suroyo tersebut juga melibatkan 20 pengrawit dan 16 koreografer.
Menurut dia sebanyak 860 penari tersebut berasal dari sejumlah kelompok seni, yakni 1 SMK, 1 SMP, dan 18 paguyuban seni.
Ia menuturkan Temanggung Night Carnival akan digelar di sepanjang Jalan Setyabudi hingga Jalan Ahmad Yani Temanggung sepanjang 700 meter.
Selain penampilan sendratari kolosal tersebut, juga ada penampilan tarian dari tiga grup luar daerah Temanggung, yakni tari soreng dari kabupaten Magelang, dolalak dari Kabupaten Purworejo, dan badawi dari kabupaten Sleman.
Sebelum digelar Temanggung Night Carnival, di lokasi yang sama juga diselenggarakan panggung rakyat dan kuliner pada 14-16 November 2019 dengan mendirikan panggung di dua titik yakni depan pintu masuk kompleks Setda Temanggung dan di depan Kantor Linmas Temanggung.
Baca juga: Lestarikan budaya, Sanggar Greget Semarang pentaskan tari-tarian
Ketua Panitia Panggung Rakyat Edy Cahyadi mengatakan selain di lokasi tersebut, panggung rakyat juga digelar di Lapangan Gondangwinangun, Kecamatan Ngadirejo.
Ia menuturkan pada 16 November 2019 di Lapangan Gondangwinangun juga diselenggarakan upacara Tirta Mulya Adiraja, di mana setiap camat dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung masing-masing membawa air di dalam "kendil" (bejana) dari kecamatan masing-masing kemudian dituang dalam satu gentong besar di Lapangan Gondangwinangun.
"Setelah dituang dalam satu gentong tersebut, para tamu dipersilakan membasuh mukanya dengan air dari 20 kecamatan di Temanggung tersebut," katanya. ***3***
Anggota tim kreatif Temanggung Night Carnival, Andy Yoes Noegroho di Temanggung, Rabu, mengatakan sejumlah penari tersebut bakal tampil dalam sendratari kolosal berjudul "Jejak Kejayaan Bumi Perdikan".
Sendratari tersebut terbagi dalam empat episode, yakni era Mataram Kuna, Mataram Islam, kolonial, dan era kemerdekaan dan milenial.
Baca juga: Tarian Megat Megot meriahkan upacara penutupan TMMD
Sendratari kolosal dengan durasi 120 menit dengan sutradara Suroyo tersebut juga melibatkan 20 pengrawit dan 16 koreografer.
Menurut dia sebanyak 860 penari tersebut berasal dari sejumlah kelompok seni, yakni 1 SMK, 1 SMP, dan 18 paguyuban seni.
Ia menuturkan Temanggung Night Carnival akan digelar di sepanjang Jalan Setyabudi hingga Jalan Ahmad Yani Temanggung sepanjang 700 meter.
Selain penampilan sendratari kolosal tersebut, juga ada penampilan tarian dari tiga grup luar daerah Temanggung, yakni tari soreng dari kabupaten Magelang, dolalak dari Kabupaten Purworejo, dan badawi dari kabupaten Sleman.
Sebelum digelar Temanggung Night Carnival, di lokasi yang sama juga diselenggarakan panggung rakyat dan kuliner pada 14-16 November 2019 dengan mendirikan panggung di dua titik yakni depan pintu masuk kompleks Setda Temanggung dan di depan Kantor Linmas Temanggung.
Baca juga: Lestarikan budaya, Sanggar Greget Semarang pentaskan tari-tarian
Ketua Panitia Panggung Rakyat Edy Cahyadi mengatakan selain di lokasi tersebut, panggung rakyat juga digelar di Lapangan Gondangwinangun, Kecamatan Ngadirejo.
Ia menuturkan pada 16 November 2019 di Lapangan Gondangwinangun juga diselenggarakan upacara Tirta Mulya Adiraja, di mana setiap camat dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung masing-masing membawa air di dalam "kendil" (bejana) dari kecamatan masing-masing kemudian dituang dalam satu gentong besar di Lapangan Gondangwinangun.
"Setelah dituang dalam satu gentong tersebut, para tamu dipersilakan membasuh mukanya dengan air dari 20 kecamatan di Temanggung tersebut," katanya. ***3***
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ratusan penari tampilkan 16 tari Semarangan di Taman Budaya Jawa Tengah
25 November 2019 6:01 WIB, 2019
Lestarikan kebudayaan, 500 penari ikuti Indonesia Menari 2019 di Semarang
18 November 2019 5:47 WIB, 2019
HUT ke-74 RI, 200 penari soreng Magelang bakal tampil di Istana Negara
02 August 2019 8:22 WIB, 2019