Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan siapkan posko pengungsian warga terdampak banjir

Kamis, 30 Januari 2025 19:35 WIB
Image Print
Petugas BPBD Kota Pekalongan bersama TNI melakukan proses evakuasi warga terdampak banjir di Pekalongan, Kamis (30/1/2025). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah posko pengungsian sebagai upaya langkah preventif untuk menyelamatkan warga terdampak banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo di Pekalongan, Kamis mengatakan, bahwa hujan deras dengan intensitas cukup tinggi disertai angin kencang yang mengguyur di daerah ini sejak Rabu (29/1) malam hingga Kamis (30/1) pagi menyebabkan puluhan warga mengungsi.

"Tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai Bremi di sisi barat sebagai penyebab utama genangan air melanda permukiman warga. Hal ini menyebabkan ratusan warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni ke titik pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah daerah," katanya.

Sejumlah posko pengungsian tersebut antara lain berada di aula Kecamatan Pekalongan Barat dan mushala Al Munir Kampung Baru, Kelurahan Tirto.

Adapun sejumlah wilayah yang dilanda banjir seperti sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, wilayah Kecamatan Pekalongan Timur, dan Kecamatan Pekalongan Barat.

Banjir juga menggenangi sejumlah jalan utama dengan ketinggian bervariasi antara 10 sentimeter hingga 40 sentimeter seperti Jalan Progo, Kurinci, Majapahit; Jalan Slamet, Cempaka, Truntum, Semarang, Jalan Surabaya, dan Perintis Kemerdekaan.  

Saat ini ada 53 warga terdampak banjir mengungsi di Mushala Al Munir Kampung Baru, Kelurahan Tirto dan 98 orang mengungsi di aula Kecamatan Pekalongan Barat.

Menurut dia, curah hujan dengan intensitas sedang-besar disertai angin dengan durasi cukup lama terjadi daerah ini sejak Rabu (29/1) malam hingga Kamis (30/1).

Berdasar informasi BMKG bahwa, tingginya intensitas curah hujan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh kombinasi aktif beberapa fenomena atmosfer global, seperti La Nina lemah, Monsun Asia, serta fase bulan baru yang meningkatkan curah hujan, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.

"Intensitas curah hujan tinggi selama dua hari menyebabkan daerah cekung tergenang air dan drainase penuh, serta limpasan Sungai Bremi sisi barat menggenangi permukiman warga khususnya di wilayah Kelurahan Tirto," katanya.





Baca juga: Pemkot Semarang kirim personel bantu evakuasi longsor Pekalongan

 



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025