Pengawas Obat Eropa percepat pengembangan vaksin dan obat lawan virus corona
Rabu, 5 Februari 2020 9:58 WIB
Ilustrasi. Usaha pengembangan vaksin corona. ANTARA/Shutterstock/am.
Amsterdam (ANTARA) - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan pihaknya sedang mengambil sejumlah upaya mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan untuk memerangi virus corona baru, yang menelan lebih dari 400 korban jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Para ahli pun menyebutkan masih menjadi misteri terkait virus corona, seperti jumlah korban meninggal dan cara penularan.
"EMA siap mendukung pengembangan obat-obatan dengan seluruh perangkat regulasi yang ada guna meningkatkan sekaligus mempercepat pengembangan langkah efektif untuk melawan dan mencegah penyebaran virus ini," kata badan tersebut.
Pihaknya menuturkan sedang mencari antivirus atau vaksin potensial untuk menyembuhkan atau mencegah wabah virus tersebut. Pihaknya juga sedang menganalisis semua informasi yang ada terkait penemuan berbagai obat dari para pengembang.
Produsen farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) mengatakan sedang bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) sebagai upaya mengembangkan sebuah vaksin.
"EMA menggiatkan rencananya untuk menghadapi ancaman kesehatan yang ada," kata Direktur Eksekutif EMA Guido Rasi, menambahkan bahwa badan tersebut akan memberikan imbauan ilmiah jalur cepat dan umpan balik dari setiap pengembangan obat yang diusulkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta hentikan penerbangan ke China
Baca juga: Hindari penularan corona, dokter sarankan ibu-ibu tidak "cipika-cipiki"
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Para ahli pun menyebutkan masih menjadi misteri terkait virus corona, seperti jumlah korban meninggal dan cara penularan.
"EMA siap mendukung pengembangan obat-obatan dengan seluruh perangkat regulasi yang ada guna meningkatkan sekaligus mempercepat pengembangan langkah efektif untuk melawan dan mencegah penyebaran virus ini," kata badan tersebut.
Pihaknya menuturkan sedang mencari antivirus atau vaksin potensial untuk menyembuhkan atau mencegah wabah virus tersebut. Pihaknya juga sedang menganalisis semua informasi yang ada terkait penemuan berbagai obat dari para pengembang.
Produsen farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) mengatakan sedang bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) sebagai upaya mengembangkan sebuah vaksin.
"EMA menggiatkan rencananya untuk menghadapi ancaman kesehatan yang ada," kata Direktur Eksekutif EMA Guido Rasi, menambahkan bahwa badan tersebut akan memberikan imbauan ilmiah jalur cepat dan umpan balik dari setiap pengembangan obat yang diusulkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta hentikan penerbangan ke China
Baca juga: Hindari penularan corona, dokter sarankan ibu-ibu tidak "cipika-cipiki"
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SOS hadirkan #BaktiSOSial dengan distribusikan 80ribu produk untuk bersih-bersih panti asuhan
22 March 2024 19:06 WIB
Direksi ANTARA tularkan "virus" bekerja di BUMN kepada mahasiswa Unsoed
23 August 2023 6:00 WIB, 2023
Dinas Pertanian dan Pangan Kudus bantu pengobatan sapi positif virus LSD
08 March 2023 22:39 WIB, 2023
Pemkab Batang sebut penyakit kulit berbenjol pada ternak sudah mewabah
01 February 2023 16:27 WIB, 2023
Upaya mencegah virus intoleransi di kawasan pariwisata super prioritas
06 November 2022 21:55 WIB, 2022