dr. Bernie Endyarni Medise, SpA (K), MPH mengatakan saat proses mandi biasanya terjadi interaksi antara orang tua dan anak. Di sinilah, anak khususnya bayi mendapat stimulasi untuk kelima panca inderanya.
"Pada saat mandi kan enggak mungkin ibunya cuma diem aja, pasti ngomong dong. Anaknya mendengar itu dan itu namanya stimulasi auditori, terus dia lihat kita, itu menstimulasi visualnya," ujar dr. Bernie dalam Johnson's Expert Class virtual, Sabtu.
"Terus saat memandikan kan kita mengusap-usap, itu namanya stimulasi rangsang, kita pegang tangannya dia, mengelap dengan handuk. Terus sabun dengan wangi-wangi bayi akan merangsangnya untuk mencium," lanjutnya.
Menurut dr. Bernie, stimulasi tidak bisa diberikan secara terpisah dan mandi merupakan salah satu kegiatan yang bisa merangsang sensori-nya sekaligus.
"Saat mandi itu menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Ada skin to skin contact dan itu manfaatnya banyak sekali untuk perkembangan anak, sudah ada penelitiannya," jelas dr. Bernie.
dr. Bernie juga menyebut beberapa manfaat dari rutinitas mandi dalam menstimulasi anak seperti meningkatkan berat badan, menenangkan, membentuk kemampuan komunikasi serta memperbaiki kuantitas dan kualitas tidur bayi.
"Dengan diajak ngobrol sambil mandi, ia akan mengerti bahasa wajah ibunya, body language, bukan cuma bayi yang belajar tapi orang tua juga jadi mengerti arti tangisan anak," kata dr. Bernie.
dr. Bernie melanjutkan, "Biasanya bayi akan lebih nyenyak tidurnya, waktu jatuh tidur lebih cepat dan waktu tidur lebih lama. Bangun lebih segar karena kualitas tidurnya baik."
Baca juga: Otak bayi berkembang lebih cepat dari perkiraan
Baca juga: Orang tua berperan penting memberikan stimulus bayi
Baca juga: Kesalahan yang kerap ganggu tumbuh kembang anak