Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang memberikan apresiasi berupa uang pembinaan kepada kartunis Yustinus Anang Jatmiko (49) warga Desa Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menjuarai Festival Andromeda Trento Italy kompetisi XV Edition of The Trento Economics Festival.

Bupati Magelang Zaenal Arifin di Magelang, Senin, mengatakan atas prestasi yang diraih tersebut Pemkab Magelang memberikan apresiasi berupa uang pembinaan Rp5 juta agar di tengah masa pandemi ini tetap bisa berkarya dan berprestasi.

"Kami menghadirkan Mas Yustinus, karena ini salah satu contoh bakti kepada orang tuanya. Mas Jatmiko ini aktivitasnya dulu di Bali, tetapi karena saat ini ingin merawat ibunya yang sudah sepuh, maka pulang kampung untuk mendarmabaktikan kepada orangtuanya," katanya.

Baca juga: Ganjar ajak kartunis berdiplomasi melalui karyanya

Di tengah-tengah merawat orang tuanya, dia bisa memberikan kontribusinya untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Kabupaten Magelang.

"Jadi ini tentunya menjadi contoh bagi kita semua di tengah pandemi bisa berkarya," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi bentuknya bisa bermacam termasuk piagam penghargaan dan Pemkab Magelang memberikan penghargaan atas karya berupa uang pembinaan dan mungkin tidak banyak, tetapi semoga bisa bermanfaat.

Anang mengatakan dalam festival tersebut dirinya mengirimkan karya berjudul Global Warming.

"Saya berterimakasih kepada banyak pihak dalam hal ini bisa membantu perolehan vote gambar saya," katanya.

Kartunis lulusan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu mengaku belajar membuat kartun secara otodidak dan sejak kecil suka menggambar, kemudian mulai bergelut di kartun sejak tahun 1990-an.

Ia menjelaskan kartun berjudul Global Warming tersebut menceritakan beruang dan penguin yang sedang kebingungan karena es sudah mencair karena pemanasan global.

"Di situ saya gambarkan beruang dan penguin sedang kebingungan karena es sudah mencair karena pemanasan global. Es mencair, sudah bangunan-bangunan, gedung bertingkat berdiri, beruang kutub dan penguin mempertanyakan nasib mereka 'bertahan, dewe kudu kepiye'," katanya. 

Baca juga: Bawaslu Surakarta gandeng kartunis sosialisasi pilkada
Baca juga: Sentilan ala kartunis Bilal terhadap politikus