Pegawai positif COVID-19, Unisri Surakarta tutup kampus
Rabu, 25 November 2020 14:32 WIB
Ilustrasi - Tes usap yang diikuti oleh salah satu warga Kota Solo, Jateng. ANTARA/Aris Wasita
Solo, Jateng (ANTARA) - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Jawa Tengah, menutup kampus untuk sementara hingga tanggal 3 Desember 2020 menyusul salah seorang karyawan perguruan tinggi itu terkonfirmasi positif COVID-19.
"Istilahnya bukan lockdown, namun mulai hari ini sampai dengan tanggal 3 Desember seluruh aktivitas dikerjakan dari rumah," kata Juru Bicara Unisri Suharno di Solo, Rabu.
Ia mengatakan karyawan yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut sebelumnya tidak masuk kerja sejak tanggal 14 November 2020 karena sakit flu. Selanjutnya, baru pada Selasa (24/11) pihak kampus memperoleh informasi dari yang bersangkutan bahwa dia positif COVID-19.
"Oleh karena itu, penutupan sementara ini sifatnya antisipasi agar virus tidak meluas. Sejauh ini yang kena satu orang itu," katanya.
Baca juga: Klaster keluarga mendominasi penambahan kasus COVID-19 di Solo
Meski demikian, dikatakannya, sebagai tindak lanjut pihak kampus juga akan melakukan tracing atau penelusuran kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan ruang.
"Mengenai tracing saat ini baru kami siapkan. Ini baru saya komunikasikan dengan bagian kepegawaian untuk keperluan inventarisasi," kata Suharno.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemerintah Kota Surakarta jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Kota Solo hingga saat ini sebanyak 2.060 kasus. Dari total ini kasus sembuh sebanyak 1.130 pasien dan isolasi mandiri sebanyak 648 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang saat ini menjalani perawatan sebanyak 187 kasus dan meninggal dunia sebanyak 95 orang.
Baca juga: Cegah COVID-19, polisi sosialisasi protokol kesehatan di tempat publik Solo
"Istilahnya bukan lockdown, namun mulai hari ini sampai dengan tanggal 3 Desember seluruh aktivitas dikerjakan dari rumah," kata Juru Bicara Unisri Suharno di Solo, Rabu.
Ia mengatakan karyawan yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut sebelumnya tidak masuk kerja sejak tanggal 14 November 2020 karena sakit flu. Selanjutnya, baru pada Selasa (24/11) pihak kampus memperoleh informasi dari yang bersangkutan bahwa dia positif COVID-19.
"Oleh karena itu, penutupan sementara ini sifatnya antisipasi agar virus tidak meluas. Sejauh ini yang kena satu orang itu," katanya.
Baca juga: Klaster keluarga mendominasi penambahan kasus COVID-19 di Solo
Meski demikian, dikatakannya, sebagai tindak lanjut pihak kampus juga akan melakukan tracing atau penelusuran kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan ruang.
"Mengenai tracing saat ini baru kami siapkan. Ini baru saya komunikasikan dengan bagian kepegawaian untuk keperluan inventarisasi," kata Suharno.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemerintah Kota Surakarta jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Kota Solo hingga saat ini sebanyak 2.060 kasus. Dari total ini kasus sembuh sebanyak 1.130 pasien dan isolasi mandiri sebanyak 648 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang saat ini menjalani perawatan sebanyak 187 kasus dan meninggal dunia sebanyak 95 orang.
Baca juga: Cegah COVID-19, polisi sosialisasi protokol kesehatan di tempat publik Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tutup KPMN, Wamen berpesan buang penyakit mentalitas yang menghambat kemajuan
23 November 2024 17:06 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB