Temanggung (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bakal meningkatkan pendampingan desa melalui program "sari mampir desa", yaitu satu hari tim dari Dinpermades harus menghampiri 2 sampai 3 desa untuk mengetahui perkembangan atau permasalahan desa.

Kepala Dinpermades Kabupaten Temanggung Gema Artisti Wahyudi di Temanggung, Kamis, mengatakan pihaknya akan lebih intensif mendampingi desa dan memonitoring kegiatan-kegiatan desa.

"Tahun ini kami sudah membuat instrumen untuk melakukan pendampingan ke desa mulai dari perencanaan hingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi desa. Hal itu dilakukan dengan sekadar ngobrol-ngobrol, menanyakan sudah sampai di mana perjalanan pelaksanaan pembangunannya sambil membawa ceklis untuk dilengkapi," katanya.

Baca juga: Temanggung menerima Dana Desa Rp247,88 miliar

Menurut dia tim ini dari internal Dinpermades dari semua bidang. Di Dinpermades ada 3 bidang, yakni bidang pemerintahan desa, bidang perencanaan, pengelolaan keuangan desa, dan bidang pemberdayaan masyarakat desa.

"Ketika tim mampir ke desa itu sesuai dengan bidangnya masing-masing, kalau yang pemerintahan desa mungkin sekitar kedisiplinan perangkat desa, seputar kekosongan perangkat desa, administrasi desa. Kalau bidang pengelolaan keuangan kita memberikan ceklis untuk pengelolaan keuangan desa," katanya.

Kemudian untuk yang lembaga kemasyarakatan desa terkait bagaimana pengembangan ekonomi desa melalui BUMDes, bagaimana peran RT/RW dan lembaga kemasyarakatan lainnya.

"Seperti itu, istilahnya kami sambil ngobrol. Kami menjadikan desa itu sebuah kesatuan yang harus kami berikan pelayanan yang terbaik," katanya.

Ia menyampaikan tujuan dari "sari mampir desa" ini adalah komunikasi, apa yang menjadi kesulitan desa, apa yang menjadi potensi desa.

Gema berharap dengan adanya kegiatan ini penyelenggaraan pemerintahan desa bisa berjalan dengan baik dan ada peningkatan pembangunan di desa, pemberdayaan masyarakat desa juga berjalan dengan baik dan ada peningkatan, termasuk dalam pembinaan kemasyarakatan dan tertib administrasi.

Ia menuturkan pihaknya akan membentuk 5 tim dalam program "sari mampir desa" dan mulai dilakukan pada Februari 2021.

"Hal ini perlu kami lakukan karena evaluasi ke desa itu dirasa masih kurang dan desa membutuhkan informasi, pembinaan, dan bimbingan. Selain itu yang mendasari kegiatan ini karena banyak desa yang konsultasi ke Dinpermades, bahkan kadang-kadang kita kewalahan," katanya. *

Baca juga: Batang optimalkan aplikasi "New Jogo Tonggo" desa
Baca juga: Ganjar apresiasi penerapan perdes-mitos untuk lindungi lingkungan