Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadikan Hotel Tiara di Purwokerto sebagai tempat karantina bagi ibu hamil yang terkena COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

"Ini karena kemarin kecenderungan ibu hamil itu fatality-nya meningkat sehingga kami inisiatif bahwa khusus ibu hamil ini kita buat isolasi (karantina, red.) terpusat di sini, di Hotel Tiara," katanya saat mengunjungi tempat karantina bagi ibu hamil di Hotel Tiara, Purwokerto, Kamis.

Ia mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka menyelamatkan ibu hamil yang terkena COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Jika gejala yang dialami ibu hamil tersebut agak berat, kata dia, bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Jadi, saya minta kepada ibu-ibu hamil yang ada di Banyumas kalau memang terkena COVID-19 jangan ragu, jangan takut lapor, nanti dibawa ke sini, menyenangkan. Ini dalam rangka menyelamatkan ibu hamil," katanya menegaskan.

Menurut dia Pemkab Banyumas akan tetap membuka tempat karantina untuk ibu hamil tersebut hingga situasi mereda.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas juga akan menggelar vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil mulai pekan depan.

"Vaksin yang boleh digunakan untuk ibu hamil sementara ini hanya Sinovac dan Moderna, yang lain belum boleh," katanya.

Selain itu, kata dia, ibu hamil di Banyumas juga akan menjalani tes antigen guna mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19.

Ia mengatakan jika hasil tes antigennya positif namun tidak ada gejala, ibu hamil tersebut harus menjalani isolasi mandiri tetapi harus dengan kondisi yang memenuhi syarat.

Akan tetapi ketika menjalani isolasi mandiri kemudian ada gejala, lanjut dia, ibu hamil tersebut bakal dibawa ke Hotel Tiara untuk menjalani karantina.

"Kalau gejalanya lebih berat, akan dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, kalau gejalanya sudah ringan, dibawa lagi ke sini," katanya menegaskan.

Ia mengatakan tempat karantina di Hotel Tiara sebanyak 125 tempat tidur. "Kemarin ada delapan orang, namun satu orang melahirkan, yang satu sudah pulang," demikian Achmad Husein.