Bos Pura Kudus dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya
Kamis, 12 Agustus 2021 21:09 WIB
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada warga Kabupaten Kudus, Jateng, yakni Chairman Pura Group sekaligus pemilik perusahaan Jacobus Busono yang dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021). ANTARA/HO-Humas PT Pura
Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemilik PT Pura Group Jacobus Busono yang merupakan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Joko Widodo atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Bintang Mahaputera Nararya sebagai penghargaan sipil tertinggi setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia diberikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 12 Agustus 2021 di Istana Negara dalam momentum Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap 17 Agustus 2021.
"Saya sangat bersyukur pada Tuhan atas karunia-Nya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia dan Presiden Jokowi atas penghargaan ini. Pencapaian ini semakin mendorong keluarga besar Pura Group untuk terus berinovasi, karena saya yakin Indonesia mampu mandiri dan menjadi pelopor di berbagai bidang teknologi," kata pimpinan Pura Group sekaligus pemilik perusahaan Jacobus Busono melalui rilis yang diterima ANTARA di Kudus, Kamis.
Ia mengatakan Pura Group tidak dibangun atas dasar pengetahuan belaka, melainkan infrastruktur yang dibangun dengan landasan paling utama, yakni karakter sumber daya manusia. Karena infrastruktur perusahaan seperti gedung, mesin, peralatan, fasilitas, dan sebagainya, hanyalah infrastruktur fisik yang kasat mata dan bisa ditiru.
"Hidup mati dan maju mundurnya suatu perusahaan bergantung pada manusianya, bukan sebaliknya. Sedangkan sumber daya manusia itu sendiri mempunyai infrastruktur utama, yaitu karakter. Jadi jika ingin membangun infrastruktur, maka pembinaan karakterlah yang seharusnya menjadi prioritas utama," katanya.
Ia mengingatkan bahwa karakter tidak terbentuk begitu saja, berbeda dengan bakat atau talenta yang merupakan karunia Tuhan. Talenta ibarat berlian, diasah atau tidak tetap berlian, tinggal dilihat kadarnya.
Akan tetapi, tidak ada orang yang dilahirkan langsung berkarakter jelek atau bagus, langsung terbentuk menjadi orang yang baik atau jahat. Karena semuanya tergantung pada prosesnya mau dibentuk seperti apa atau mau diarahkan ke mana, sukses atau terpuruk bergantung pada karakter.
Ia juga dinilai sebagai tokoh yang banyak berperan sebagai perekayasa melalui kegiatan riset, pengembangan dan inovasi industri di bidang pembuatan kertas uang dan kertas sekuriti, percetakan dan kemasan, sistem anti-pemalsuan terpadu, "smart card", "converting", dan rekayasa yang terpadu, yang ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak hanya di dalam negeri, pengusaha bertangan dingin asal Kabupaten Kudus itu juga mengharumkan nama Indonesia di berbagai penjuru dunia dengan meraih berbagai penghargaan internasional.
Presiden juga mengundangnya menghadiri upacara Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2021.
Penghargaan yang sudah diraih Jacobus Busono tidak terhitung, karena banyaknya inovasi yang dihasilkan. Penghargaan terbaru yang diraih, yakni penghargaan atas kontribusi terhadap perlindungan kekayaan intelektual dengan jumlah terbanyak dari Kementerian Hukum dan HAM serta pernah meraih kehormatan sebagai "Perekayasa Utama Kehormatan 2015" di bidang teknologi material dari Majelis Perekayasa Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Bintang Mahaputera Nararya sebagai penghargaan sipil tertinggi setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia diberikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 12 Agustus 2021 di Istana Negara dalam momentum Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap 17 Agustus 2021.
"Saya sangat bersyukur pada Tuhan atas karunia-Nya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia dan Presiden Jokowi atas penghargaan ini. Pencapaian ini semakin mendorong keluarga besar Pura Group untuk terus berinovasi, karena saya yakin Indonesia mampu mandiri dan menjadi pelopor di berbagai bidang teknologi," kata pimpinan Pura Group sekaligus pemilik perusahaan Jacobus Busono melalui rilis yang diterima ANTARA di Kudus, Kamis.
Ia mengatakan Pura Group tidak dibangun atas dasar pengetahuan belaka, melainkan infrastruktur yang dibangun dengan landasan paling utama, yakni karakter sumber daya manusia. Karena infrastruktur perusahaan seperti gedung, mesin, peralatan, fasilitas, dan sebagainya, hanyalah infrastruktur fisik yang kasat mata dan bisa ditiru.
"Hidup mati dan maju mundurnya suatu perusahaan bergantung pada manusianya, bukan sebaliknya. Sedangkan sumber daya manusia itu sendiri mempunyai infrastruktur utama, yaitu karakter. Jadi jika ingin membangun infrastruktur, maka pembinaan karakterlah yang seharusnya menjadi prioritas utama," katanya.
Ia mengingatkan bahwa karakter tidak terbentuk begitu saja, berbeda dengan bakat atau talenta yang merupakan karunia Tuhan. Talenta ibarat berlian, diasah atau tidak tetap berlian, tinggal dilihat kadarnya.
Akan tetapi, tidak ada orang yang dilahirkan langsung berkarakter jelek atau bagus, langsung terbentuk menjadi orang yang baik atau jahat. Karena semuanya tergantung pada prosesnya mau dibentuk seperti apa atau mau diarahkan ke mana, sukses atau terpuruk bergantung pada karakter.
Ia juga dinilai sebagai tokoh yang banyak berperan sebagai perekayasa melalui kegiatan riset, pengembangan dan inovasi industri di bidang pembuatan kertas uang dan kertas sekuriti, percetakan dan kemasan, sistem anti-pemalsuan terpadu, "smart card", "converting", dan rekayasa yang terpadu, yang ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak hanya di dalam negeri, pengusaha bertangan dingin asal Kabupaten Kudus itu juga mengharumkan nama Indonesia di berbagai penjuru dunia dengan meraih berbagai penghargaan internasional.
Presiden juga mengundangnya menghadiri upacara Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2021.
Penghargaan yang sudah diraih Jacobus Busono tidak terhitung, karena banyaknya inovasi yang dihasilkan. Penghargaan terbaru yang diraih, yakni penghargaan atas kontribusi terhadap perlindungan kekayaan intelektual dengan jumlah terbanyak dari Kementerian Hukum dan HAM serta pernah meraih kehormatan sebagai "Perekayasa Utama Kehormatan 2015" di bidang teknologi material dari Majelis Perekayasa Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024