Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) UID Jateng & DIY menunjukkan komitmennya mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi dan menangani pandemi COVID- 19 dengan membantu masyarakat mencegah dan menekan penyebarannya hingga mendukung ketersediaan oksigen.

Untuk mendukung ketersediaan oksigen tersebut, pada Rabu (29/9/2021) PLN UID Jateng & DIY menyerahkan bantuan tabung oksigen portabel berikut regulatornya kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah yang diserahkan GM PLN UID Jateng & D.I Yogyakarta M Irwansyah Putra didampingi SRM KKU Endah Yuliati kepada Ketua PWI Jateng H Amir Mahmud NS.

M Irwansyah Putra mengatakan wartawan merupakan mitra PLN dan banyak membantu dalam hal penyebaran informasi yang berkaitan dengan kelistrikan kepada masyarakat dan sinergi tersebut yang membuat PLN berempati ketika rekan wartawan yang tak luput pula dari paparan COVID-19.

"Kami bisa merasakan bahwa wartawan adalah profesi yang tetap berada di garis terdepan ketika meliput peristiwa, tak terkecuali kasus COVID-19, sehingga potensi terpapar tak bisa dihindari. Banyak pula wartawan yang akhirnya terpapar dan terdampak virus COVID-19," kata M Irwansyah Putra.

Irwansyah mengapresiasi para wartawan yang tetap gigih meliput di lapangan dengan memberikan bantuan berupa tabung oksigen lengkap dengan regulatornya dan bantuan diserahkan untuk PWI Jateng yang memiliki Satgas Jogo Wartawan yang mengurusi dan membantu para wartawan yang terpapar COVID-19.

Baca juga: Cuaca ekstrim, PLN antisipasi potensi gangguan listrik

Baca juga: PLN lakukan kunjungan ke Kanwil BPN Jateng

Ketua PWI Jateng H Amir Mahmud NS kepada M Irwansyah Putra menyampaikan terima kasih dan bantuan tabung oksigen untuk Jogo Wartawan sangat tepat dan luar biasa, mengingat selama ini Jogo Wartawan keberadaannya sangat membantu dalam memback up para wartawan yang terpapar COVID-19.

"Kami sangat berterima kasih kepada PLN dan mitra-mitra lainnya yang tak bisa saya sebut satu persatu. Bantuan para mitra kepada kami sangat berarti. Apalagi ini tabung oksigen yang beberapa waktu sempat sulit mendapatkannya. Kami berharap jangan sampai ini digunakan, karena kalau ada yang memggunakan kan berarti ada yang sakit atau terpapar parah. Tapi apabila dibutuhkan kami sudah siap," kata Amir Mahmud.