Webinar internasional Fikes UMP hadirkan narasumber lintas negara
Jumat, 8 Oktober 2021 18:24 WIB
Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso SKep Ns MKep. ANTARA/HO-UMP
Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Fikes UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar webinar internasional dalam rangka "2nd International Nursing and Health Sciences Conference 2021" yang bertajuk "Opportunities and Challenges of Interprofessional Education Across Countries".
Webinar internasional yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada hari Selasa (5/10) mengundang beberapa pembicara ahli di bidang ilmu kesehatan yang berasal dari Coventry University (United Kingdom), Taipei Medical University (Taiwan), Khon Kaen University (Thailand), NEUST (Filipina), serta UMP dan Universitas Gadjah Mada (Indonesia).
Dalam sambutannya, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso SKep Ns MKep mengatakan konferensi tersebut dapat menjadi wadah untuk mendiskusikan berbagai isu, baik terkait dengan peluang dan tantangan pendidikan interprofessional sekaligus peningkatan hubungan UMP dengan para mitra.
"Konferensi internasional ini merupakan acara yang sangat baik terutama sebagai upaya untuk melibatkan komunitas global. UMP percaya bahwa program tersebut juga penting sebagai cara untuk meningkatkan hubungan dengan calon mitra. UMP telah melakukan program internasional uang dengan mitra di seluruh dunia baru-baru ini," katanya.
Baca juga: UMP kembali berikan beasiswa untuk Kokam Indonesia
Sementara dalam laporannya, Ketua Panitia 2nd INHS 2021 Ns M Hanif Prasetya Adhi SKep MKep mengatakan webinar internasional tersebut dihadiri 435 peserta dan 65 peserta dengan oral presentasi yang berasal dari berbagai negara.
"Terima kasih telah menyajikan materi yang begitu penting. Kami dapat mengandalkan pengetahuan tentang pendidikan antar professional. Saya sangat berharap bahwa presentasi inti dan diskusi dunia yang benar kita semua dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah pendidikan di negara kita sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Neuva Ejiha University of Science and Technology (NEUST) Phillipine ENGR Feliciana P Jacoba EdD mengatakan masalah komunikasi memang sering menjadi pemicu tindakan medication error dan munculnya gap di antara profesi kesehatan juga menjadi masalah dalam komunikasi interprofresi kesehatan.
"Bidang kesehatan sangat memerlukan kolaborasi dan komunikasi yang efektif antarprofesi. Tujuannya adalah meminimalkan medical error dan rujukan yang salah," katanya. (Coc/Tgr)
Baca juga: UMP wisuda 10 anggota Polri lulusan Magister Manajemen
Baca juga: 4 mahasiswa internasional ikuti wisuda di UMP Banyumas
Webinar internasional yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada hari Selasa (5/10) mengundang beberapa pembicara ahli di bidang ilmu kesehatan yang berasal dari Coventry University (United Kingdom), Taipei Medical University (Taiwan), Khon Kaen University (Thailand), NEUST (Filipina), serta UMP dan Universitas Gadjah Mada (Indonesia).
Dalam sambutannya, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso SKep Ns MKep mengatakan konferensi tersebut dapat menjadi wadah untuk mendiskusikan berbagai isu, baik terkait dengan peluang dan tantangan pendidikan interprofessional sekaligus peningkatan hubungan UMP dengan para mitra.
"Konferensi internasional ini merupakan acara yang sangat baik terutama sebagai upaya untuk melibatkan komunitas global. UMP percaya bahwa program tersebut juga penting sebagai cara untuk meningkatkan hubungan dengan calon mitra. UMP telah melakukan program internasional uang dengan mitra di seluruh dunia baru-baru ini," katanya.
Baca juga: UMP kembali berikan beasiswa untuk Kokam Indonesia
Sementara dalam laporannya, Ketua Panitia 2nd INHS 2021 Ns M Hanif Prasetya Adhi SKep MKep mengatakan webinar internasional tersebut dihadiri 435 peserta dan 65 peserta dengan oral presentasi yang berasal dari berbagai negara.
"Terima kasih telah menyajikan materi yang begitu penting. Kami dapat mengandalkan pengetahuan tentang pendidikan antar professional. Saya sangat berharap bahwa presentasi inti dan diskusi dunia yang benar kita semua dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah pendidikan di negara kita sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Neuva Ejiha University of Science and Technology (NEUST) Phillipine ENGR Feliciana P Jacoba EdD mengatakan masalah komunikasi memang sering menjadi pemicu tindakan medication error dan munculnya gap di antara profesi kesehatan juga menjadi masalah dalam komunikasi interprofresi kesehatan.
"Bidang kesehatan sangat memerlukan kolaborasi dan komunikasi yang efektif antarprofesi. Tujuannya adalah meminimalkan medical error dan rujukan yang salah," katanya. (Coc/Tgr)
Baca juga: UMP wisuda 10 anggota Polri lulusan Magister Manajemen
Baca juga: 4 mahasiswa internasional ikuti wisuda di UMP Banyumas
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Sambut Tahun Baru 1446 H, Muhammadiyah-Aisyiyah Daerah Banyumas Distrik III gelar pengajian akbar
07 July 2024 11:19 WIB
Kisah Tim Kesehatan UMP di Jambore Panti Asuhan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se-Jawa Tengah
28 June 2024 13:35 WIB
Keseruan peserta Jambore MCC Ke-3 se-Jawa Tengah saat kunjungi peternakan sapi perah Baturraden
28 June 2024 13:26 WIB
Sekum PP Muhammadiyah: Jadi anak yatim tidak boleh menjadi generasi peminta-minta
25 June 2024 22:50 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB