Telkom dan Untan luncurkan "Smart KKN Digital"
Senin, 1 November 2021 13:34 WIB
Peluncuran Smart KKN Digital oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Budi Arie Setiadi (tengah) beserta Rektor Universitas Tanjung Pura Prof. Garuda Wiko (paling kiri), Ketua Komisi V DPR RI Lasarus (kedua dari kiri), Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (kedua dari kanan), DEVP Marketing Telkom Regional VI Kalimantan Rachmad D. Hartanto (paling kanan) belum lama inik. Dok. PT Telkom Indonesia
Semarang (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan terobosan baru dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN).
Kali ini, Telkom Indonesia dan Untan berkolaborasi meluncurkan program Smart KKN Digital-Smart Village Tanjungpura bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober, demikian siaran pers dari PT Telkom Indonesia yang diterima di Semarang, Senin.
Program tersebut merupakan kegiatan KKN kolaborasi pentahelix berupa pendampingan desa menuju desa mandiri oleh mahasiswa yang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui penerapan digitalisasi desa (smart government, smart society, smart economy).
Hadir pada peluncuran program ini, antara lain, Wakil Menteri Desa PDTT, Ketua Komisi V DPR RI, Deputy Executive Vice President Regional VI Telkom, Gubernur Kalimantan Barat, Rektor Untan, Bupati Sambas, Bupati Kapuas Hulu, Bupati Kubu Raya, Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), para kepala desa, mahasiswa yang mengikuti program MBKM, dan para undangan lainnya.
Wakil Menteri Desa PDTT Budi Ari Setiadi pada kesempatan peluncuran program ini menyatakan bahwa pembangunan dan digitalisasi desa adalah tanggung jawab semua pihak, khususnya bagi para mahasiswa sebagai agen perubahan.
Ia mengapresiasi tema program "Pemuda Bersatu Membangun Desa" yang sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda. Budi juga mengajak semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kesejahteraan di desa dengan slogan "Desa Sejahtera, Indonesia Maju".
Pada kesempatan sama, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengaku senang dan bersemangat terkait penyelenggaraan program ini. "Kalau bisa dan semestinya program seperti ini berkelanjutan supaya masyarakat kita paham betul, bukan paham sesaat soal apa itu digitalisasi," katanya.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada sambutannya menambahkan bahwa digitalisasi desa sangat penting dalam pencapaian target jumlah desa mandiri di Kalimantan Barat.
Ia menyampaikan bahwa bahkan masyarakat di beberapa desa lebih memilih disediakan menara (tower) telekomunikasi dibanding perbaikan jalan di depan rumahnya.
Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Garuda Wiko selaku tuan rumah acara melaporkan bahwa program ini dilaksanakan di 28 desa di tiga kabupaten di Kalimantan Barat.
"Insya Allah pada semester depan untuk pelaksanaan MBKM Smart Village Tanjungpura akan dilaksanakan minimal di 56 desa dengan mengikusertakan lebih dari 200 orang mahasiswa di lintas program studi. Mudah-mudahan dengan program ini Untan dan Telkom dapat berkontribusi dalam pengembangan inovasi dan digitalisasi desa," kata Prof. Garuda Wiko.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara menyampaikan harapan, agar program ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi desa, namun juga bagi berbagai pihak yang terlibat.
"Perguruan tinggi dan mahasiswa sebagai upaya implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), bagi pemerintah daerah dan masyarakat desa adalah upaya untuk percepatan transformasi digital bagi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan desa secara umum.Telkom akan terus memberikan layanan telekomunikasi secara luas untuk mengembangkan masyarakat digital Indonesia," katanya.
Dengan adanya program Smart KKN Digital ini, kata Edi, diharapkan dapat menjadi langkah baik untuk mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital untuk Indonesia yang lebih baik.
Kali ini, Telkom Indonesia dan Untan berkolaborasi meluncurkan program Smart KKN Digital-Smart Village Tanjungpura bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober, demikian siaran pers dari PT Telkom Indonesia yang diterima di Semarang, Senin.
Program tersebut merupakan kegiatan KKN kolaborasi pentahelix berupa pendampingan desa menuju desa mandiri oleh mahasiswa yang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui penerapan digitalisasi desa (smart government, smart society, smart economy).
Hadir pada peluncuran program ini, antara lain, Wakil Menteri Desa PDTT, Ketua Komisi V DPR RI, Deputy Executive Vice President Regional VI Telkom, Gubernur Kalimantan Barat, Rektor Untan, Bupati Sambas, Bupati Kapuas Hulu, Bupati Kubu Raya, Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), para kepala desa, mahasiswa yang mengikuti program MBKM, dan para undangan lainnya.
Wakil Menteri Desa PDTT Budi Ari Setiadi pada kesempatan peluncuran program ini menyatakan bahwa pembangunan dan digitalisasi desa adalah tanggung jawab semua pihak, khususnya bagi para mahasiswa sebagai agen perubahan.
Ia mengapresiasi tema program "Pemuda Bersatu Membangun Desa" yang sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda. Budi juga mengajak semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kesejahteraan di desa dengan slogan "Desa Sejahtera, Indonesia Maju".
Pada kesempatan sama, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengaku senang dan bersemangat terkait penyelenggaraan program ini. "Kalau bisa dan semestinya program seperti ini berkelanjutan supaya masyarakat kita paham betul, bukan paham sesaat soal apa itu digitalisasi," katanya.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada sambutannya menambahkan bahwa digitalisasi desa sangat penting dalam pencapaian target jumlah desa mandiri di Kalimantan Barat.
Ia menyampaikan bahwa bahkan masyarakat di beberapa desa lebih memilih disediakan menara (tower) telekomunikasi dibanding perbaikan jalan di depan rumahnya.
Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Garuda Wiko selaku tuan rumah acara melaporkan bahwa program ini dilaksanakan di 28 desa di tiga kabupaten di Kalimantan Barat.
"Insya Allah pada semester depan untuk pelaksanaan MBKM Smart Village Tanjungpura akan dilaksanakan minimal di 56 desa dengan mengikusertakan lebih dari 200 orang mahasiswa di lintas program studi. Mudah-mudahan dengan program ini Untan dan Telkom dapat berkontribusi dalam pengembangan inovasi dan digitalisasi desa," kata Prof. Garuda Wiko.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara menyampaikan harapan, agar program ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi desa, namun juga bagi berbagai pihak yang terlibat.
"Perguruan tinggi dan mahasiswa sebagai upaya implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), bagi pemerintah daerah dan masyarakat desa adalah upaya untuk percepatan transformasi digital bagi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan desa secara umum.Telkom akan terus memberikan layanan telekomunikasi secara luas untuk mengembangkan masyarakat digital Indonesia," katanya.
Dengan adanya program Smart KKN Digital ini, kata Edi, diharapkan dapat menjadi langkah baik untuk mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital untuk Indonesia yang lebih baik.
Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024