Piagam tersebut diberikan saat Resepsi Milad Ke-109 Muhammadiyah dengan tema "Optimis Hadapi COVID-19: Menebar Nilai Utama" yang digelar di Yogyakarta, Kamis (18/11).
"Mata berkaca menahan haru. Syukur dan bangga. Prestasi dosen kita, ibu Santi dari Fakultas Farmasi yang membuat nama UMP bergema di Milad Muhammadiyah 109. Alhamdulillah, semoga beliau senantiasa diberi kesehatan dan semakin berprestasi," kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso seusai menerima penghargaan mewakili Susanti yang saat sekarang masih di Inggris.
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad MSc PhD mengatakan Muhammadiyah mendukung penuh seluruh dosen di lingkungan Muhammadiyah untuk terus berprestasi dan memiliki budaya keilmuan yang tinggi.
"Ini saya kira capaian dan prestasi yang luar biasa, bisa mendapat penghargaan itu. Saya kira di Muhammadiyah itu banyak yang berbakat untuk mendapatkan awards dari penelitian-penelitian tersebut," katanya usai acara resepsi.
Menurut dia, pimpinan universitas harus tetap menjaga dan komitmen dengan Universitas Muhammadiyah.
Baca juga: Dosen UMP bangga PathGen wakili Indonesia di Extreme Tech Challenge
Selain itu, kata dia, budaya keilmuan terus ditingkatkan dan universitasnya harus terus dikembangkan.
"UMP sampai saat ini bagus ya, di Muhammadiyah. UMP kami harapkan bisa terakreditasi A, sebentar lagi A, ini harapan kita seperti itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Drs Tafsir MAg memberikan apresiasi yang telah diperoleh oleh Susanti.
Ia mengharapkan prestasi yang diraih Susanti bisa memberi motivasi untuk dosen yang lain.
"Selamat kepada ibu Susanti, Dosen Fakultas Farmasi UMP, yang telah menerima penghargaan Muhammadiyah Awards pada hari ini (18/11). Semoga awards yang diterimanya bisa memacu kemajuan untuk Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selamat, mudah-mudahan segera disusul dosen yang lain untuk berprestasi," katanya.
Apt Susanti MPhil PhD menjadi salah seorang diaspora Indonesia yang ikut dalam Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19. Dia juga meneliti kanker usus besar yang pernah dideritanya.
Saat ini, Susanti lewat start-up yang dia dirikan, PathGen Diagnostik Teknologi, sedang mengembangkan produk tes genetik untuk pasien kanker usus dengan biaya terjangkau. Kegiatan tersebut didanai oleh Islamic Development Bank.
Baca juga: Fakultas Kedokteran UMP luncurkan pembelajaran elektif "Digital Medicine"
Dia mengharapkan tes tersebut nantinya bisa digunakan secara luas di Indonesia dan negara berkembang lainnya untuk membantu dokter dan farmasis dalam memberikan terapi yang lebih tepat, juga memprediksi apakah ada risiko penyakit itu diturunkan dalam keluarga.
Dosen UMP yang tengah menempuh studi patologi molekuler dan genetika di Sekolah Kedokteran University of Nottongham, Inggris, itu berusaha untuk mengambil peran dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Pengabdian Susanti berawal ketika ada kasus terkonfirmasi positif di Indonesia, dia menawarkan diri untuk ikut serta mengambil peran. Dari situ, namanya dimasukkan ke konsorsium sebagai salah satu diaspora.
Susanti juga diajak bergabung menjadi anggota Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang saat itu di bawah Kementerian Riset dan Teknologi. Konsorsium itu diketuai oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Profesor Ali Ghufrom Mukti. (tgr)
Baca juga: Hari Kesehatan Nasional, UMP Banyumas deklarasikan Aktivitas Pola Hidup Sehat
Baca juga: Fakultas Hukum UMP jalin kerja sama dengan sejumlah institusi