Purwokerto (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan 3.396 liter minyak goreng untuk kegiatan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga komoditas tersebut di Kabupaten Banyumas.

"Hari ini (5/1), Disperindag Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan PT Best Semarang menggelar operasi pasar minyak goreng di empat pasar tradisional yang ada di Banyumas. Dalam kegiatan ini, Banyumas mendapat alokasi 3.396 liter," kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Kabupaten Banyumas Purwadi Santosa di Purwokerto, Banyumas, Rabu.

Ia mengatakan operasi pasar minyak goreng tersebut dilaksanakan di Pasar Wage Purwokerto dengan alokasi sebanyak 1.020 liter, Pasar Manis Purwokerto sebanyak 660 liter, Pasar Sokaraja sebanyak 1.020 liter, dan Pasar Larangan Kembaran sebanyak 696 liter.

Menurut dia, minyak goreng tersebut dijual langsung kepada masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter dan masing-masing pembeli maksimal 2 liter.

"Semoga dengan adanya operasi pasar tersebut, lonjakan harga minyak goreng yang sampai saat ini mencapai kisaran Rp20.000 per liter dapat dikendalikan," kata Purwadi yang juga Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan 70 ribu liter minyak goreng ke berbagai kabupaten/kota melalui operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditas tersebut di pasaran.

"Kami sudah melakukan operasi pasar terkait tingginya harga minyak goreng. Teman-teman sudah turun ke berbagai daerah," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (30/12).

Ganjar menjelaskan bahwa operasi pasar dilakukan untuk mengintervensi agar harga komoditas kembali stabil dan hal itu juga penting dalam pengendalian inflasi.

"Tapi kalau kita melihat batas toleransinya, semua masih dalam kendali. Untuk minyak goreng pasokan juga cukup," ujarnya.

Saat ini, lanjut Ganjar, operasi pasar baru dilakukan untuk minyak goreng dan semua tim diminta turun bersama mengendalikan kenaikan harga.