Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat tiga dari empat perusahaan daerah berhasil melampaui target perolehan laba selama 2021, sedangkan satu perusahaan tetap mencatatkan laba namun belum sesuai target.

"Perusahaan daerah yang melampaui target perolehan laba, yakni Perusahaan Daerah (PD) Apotek, Perumda Tirta Muria, dan PT BPR Bank Daerah. Sedangkan yang belum mencapai target, yakni PD Percetakan," kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kudus Dwi Agung Hartono di Kudus, Jumat.

Dari beberapa perumda tersebut, kata dia, laba terbesar dibukukan oleh Perumda PDAM Tirta Muria sebesar Rp4,01 miliar atau sebesar 100,32 persen dari target setahun sebesar Rp4 miliar. Kemudian disusul PT BPR Bank Daerah mencatatkan laba sebesar Rp2,2 miliar atau 418,94 persen dari target sebesar Rp524,84 juta.

Lonjakan laba PT BPR Bank Daerah itu, kata dia, karena adanya penagihan piutang kredit sejak tahun 2016. Piutang yang tertagih hingga akhir tahun 2021 mencapai 70-an persen.

Sementara pada tahun 2022, kata dia, catatan labanya nanti harus murni dari penyaluran kredit kepada masyarakat, sehingga untuk optimalisasi perolehan laba kinerja perusahaan harus ditingkatkan.

Untuk PD Apotek mencatatkan laba sebesar Rp55,69 juta atau 100,91 persen dari target selama 2021 sebesar Rp55,19 juta.

Perumda yang belum mampu memenuhi target laba, yakni PD Percetakan karena dari target Rp131,72 juta hingga akhir 2021 realisasinya hanya Rp100,148 juta atau 76,03 persen.

Ia memaklumi karena pada tahun 2021 merupakan masa pandemi COVID-19, sedangkan sekolah juga belum masuk karena proses belajar mengajarnya secara daring, sehingga tidak banyak pemesanan ke perusahaan percetakan seperti sebelum masa pandemi.

"Pada tahun 2022, diharapkan semua perumda menunjukkan kinerja yang lebih baik karena prediksinya pandemi COVID-19 mulai berakhir," ujarnya.