Sidak ke pasar, Pemkab Batang: Harga naik tapi stok cukup
Selasa, 15 Maret 2022 16:09 WIB
Pedagang sayuran di Pasar Tradisional Batang sedang melayani pembeli. ANTARA/HO-Humas Batang
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencermati kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan 1443 Hijriah dengan melakukan inspeksi mendadak ketersediaan pangan ke sejumlah pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa dari hasil sidak memang ada kecenderungan harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik namun stoknya masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ya, ada tanda-tanda kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar tradisional. Namun, warga tidak perlu panik karena stok sembako masih mencukupi kebutuhan," katanya.
Subiyanto menegaskan kenaikan harga kebutuhan pokok, utamanya pada minyak goreng kemasan meski Pemerintah Pusat sudah mencanangkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu per liter.
Namun, kata dia, harga minyak goreng kemasan premium di pasaran belum bisa standar yaitu mencapai Rp18 ribu per liter hingga Rp20 ribu per liter.
Ia yang didampingi Kepala bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Batang Endang Rahmawati mengatakan kenaikan harga juga terjadi pada kebutuhan pokok lainnya seperti kedelai yang semula Rp11 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp12 ribu/ kilogram.
Kemudian, telur ayam ras sebesar Rp25 ribu per kilogram, cabai merah teropong sebesar Rp48 ribu/ kilogram, cabai merah keriting Rp45 ribu/ kg, cabai rawit merah Rp52 ribu/kg, rawit hijau Rp24 ribu per kilogram, bawang putih Rp32 ribu/kg, dan bawang merah Rp34 ribu/kg.
"Untuk harga daging sapi juga mengalami kenaikan, semula Rp110 ribu per kg, kini menjadi Rp115 ribu/kg. Ada kemungkinan, harga daging akan naik mencapai Rp130 ribu/kg pada saat Lebaran," katanya.
Ia mengatakan untuk memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran 2022, pihaknya akan menggelar sidak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang.
"Namun demikian, warga tidak perlu khawatir karena setelah operasi pasar (OP) minyak goreng tahap pertama selesai, kami sedang mengupayakan kepada Kementerian Perdagangan dan Provinsi Jawa Tengah agar kembali menggelar OP," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa dari hasil sidak memang ada kecenderungan harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik namun stoknya masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ya, ada tanda-tanda kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar tradisional. Namun, warga tidak perlu panik karena stok sembako masih mencukupi kebutuhan," katanya.
Subiyanto menegaskan kenaikan harga kebutuhan pokok, utamanya pada minyak goreng kemasan meski Pemerintah Pusat sudah mencanangkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu per liter.
Namun, kata dia, harga minyak goreng kemasan premium di pasaran belum bisa standar yaitu mencapai Rp18 ribu per liter hingga Rp20 ribu per liter.
Ia yang didampingi Kepala bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Batang Endang Rahmawati mengatakan kenaikan harga juga terjadi pada kebutuhan pokok lainnya seperti kedelai yang semula Rp11 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp12 ribu/ kilogram.
Kemudian, telur ayam ras sebesar Rp25 ribu per kilogram, cabai merah teropong sebesar Rp48 ribu/ kilogram, cabai merah keriting Rp45 ribu/ kg, cabai rawit merah Rp52 ribu/kg, rawit hijau Rp24 ribu per kilogram, bawang putih Rp32 ribu/kg, dan bawang merah Rp34 ribu/kg.
"Untuk harga daging sapi juga mengalami kenaikan, semula Rp110 ribu per kg, kini menjadi Rp115 ribu/kg. Ada kemungkinan, harga daging akan naik mencapai Rp130 ribu/kg pada saat Lebaran," katanya.
Ia mengatakan untuk memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran 2022, pihaknya akan menggelar sidak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang.
"Namun demikian, warga tidak perlu khawatir karena setelah operasi pasar (OP) minyak goreng tahap pertama selesai, kami sedang mengupayakan kepada Kementerian Perdagangan dan Provinsi Jawa Tengah agar kembali menggelar OP," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Perum Bulog dan Kodam/IV Diponegoro bersinergi optimalkan penyerapan gabah
23 January 2025 17:50 WIB