Jakarta (ANTARA) - Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna bertekad menyumbang medali emas untuk Indonesia pada gelaran SEA Games Hanoi, Vietnam yang bergulir pada 12-23 Mei.

Motivasi Ayu tengah tinggi setelah mencetak sejarah dengan menjadi pesepeda putri pertama yang meraih medali perak pada Kejuaraan Asia atau Asian Road and Para Cycling Championship 2022 di Dushanbe, Tajikistan, 25-29 Maret.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pun mengapresiasi pencapaian Ayu. Sebab, menurutnya prestasi di Tajikistan menjadi bekal penting Ayu menghadapi SEA Games Hanoi.

Pun Ayu yang mengaku makin bersemangat untuk bisa menyumbangkan medali emas untuk Merah Putih dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Sangat senang karena pak Kapolri di tengah kesibukannya, menyempatkan waktu untuk bertemu dan memberikan apresiasi. Jadi makin menggebu-gebu untuk SEA Games Hanoi. Semoga bisa memberikan yang terbaik lagi," ujar Ayu kepada ANTARA, Sabtu.
Ambisi Ayu untuk bisa menyumbangkan medali emas pada SEA Games edisi ke-31 memang besar. Maklum dalam dua edisi terakhir, dia hanya mampu menyumbang perunggu.

Misalnya pada SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017. Ayu menempati urutan ketiga pada nomor road race putri di bawah Nguyen Thi That asal Vietnam yang menjadi juara dan Jupha Somnet asal Malaysia yang finis di posisi kedua.

Kondisi serupa kembali terjadi pada SEA Games Filipina pada 2019. Ayu berada di urutan ketiga di bawah Nguyen Thi That yang kembali menjadi juara dan Jermyn Prado asal Filipina di urutan kedua.

Kini, berbekal prestasi di Kejuaraan Asia 2022, Ayu optimistis bisa menjadi yang terdepan pada SEA Games Hanoi. Kepercayaan diri itu bukan tanpa dasar.

Ketika berlomba di Tajikistan, Ayu yang turun pada nomor Individual Time Trial (ITT) finis di urutan kedua dengan catatan waktu 33 menit 59.275 detik. Dia berada di bawah pebalap asal Kazakhstan Rinata Sultanova yang menjadi juara dengan catatan waktu 33 menit 24.632 detik. Adapun posisi ketiga diraih Solongo Tserenlkham asal Mongolia dengan waktu 35 menit 04.082 detik.

Diibandingkan dengan pesepeda Asia Tenggara yang turun di Tajikistan, Ayu menjadi yang terbaik. Pesaing terdekat adalah Thi Thu Mai Nguyen asal Vietnam yang finis di urutan ke enam dengan waktu 35 menit 55,420 detik, terpaut cukup jauh dari Ayustina.

Kemudian, ada pesepeda asal Thailand Phetdarin Somrat yang finis di urutan ke tujuh dengan membukukan waktu 36 menit 34,191 detik.

"Dua SEA Games sebelumnya meraih perunggu. Ketika turun di Filipina, saya berlomba sendiri. Kondisi berbeda di Hanoi, setiap negara akan tampil dengan tiga pesepeda. Semoga saya bisa meraih hasil terbaik," ujar Ayu.