Purwokerto (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan UMKM bertransformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan menjadi wirausaha-wirausaha mapan sehingga bisa naik kelas pascapandemi COVID-19.

"Kami juga menyiapkan UMKM masa depan yang punya produk-produk yang lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun global, termasuk juga model bisnisnya menjadi makin inovatif," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

Menteri Teten mengatakan hal itu kepada wartawan saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dalam rangka Kuliah Umum Kewirausahaan pada acara Paten Goes To Campus yang dirangkai dengan pembukaan Enterpreneur Creative Project (ECP) 2022" serta Rapat Senat Terbuka Pidato Milad Ke-57 UMP.

Menurut dia, berbagai ekosistem untuk menuju ke era UMKM masa depan sudah disiapkan Kementerian Koperasi dan UKM termasuk di dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

"Dalam pelaksanaannya, kami butuh bergandengan tangan berkolaborasi dengan universitas. Kami ingin juga produk-produk UMKM kita juga mulai melirik yang punya potensi besar yang menjadi keunggulan domestik, sehingga produk kita bisa kompetitif," kata Teten.

Oleh karena itu, pihaknya ingin dalam kerja sama dengan universitas nantinya dapat dirumuskan tentang bagaimana mengembangkan riset di perguruan tinggi yang bisa dikomersialisasi dan dihilirisasi bersama UMKM.

Lebih lanjut, MenkopUKM mengaku sempat bertemu dengan anak-anak muda dan mahasiswa UMP saat Kuliah Umum Kewirausahaan pada acara "Paten Goes To Campus" yang dirangkai dengan pembukaan "Enterpreneur Creative Project (ECP) 2022".

"Kami ingin mengembangkan kerja sama dengan inkubator bisnis di UMP yang saya kira ekosistemnya sudah baik, sudah terhubung ke pembiayaan, tinggal memang bagaimana ini kita eskalasi, UMKM baik yang berbasis anak muda di kampus maupun yang eksisting di luar untuk kita dorong lagi," katanya didampingi Rektor UMP Jebul Suroso.

Baca juga: MenkopUKM resmikan BMT FEB Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Ia mengakui sejauh ini dari berbagai kampus di Indonesia, baru UMP yang mendeklarasikan sebagai Rumah UMKM.

"Tadi pagi saya cerita sama Pak Rektor, kenapa kita sering menyebut Rumah UMKM? Ternyata UMKM begitu dihadirkan di rumahnya sendiri, misalnya sekarang M Bloc, Pos Bloc dan lain sebagainya, sekarang UMKM begitu berkelas," kata Teten.

Bahkan, kata dia, Sarinah sekarang sudah menjadi destinasi wisata belanja yang menghadirkan 100 persen produk UMKM.

"Ini meyakinkan kita bahwa produk UMKM kalau dikurasi dengan benar, packaging-nya diperbaiki, model bisnisnya dikembangkan, termasuk ke supply chain-nya, dan kemudian kemasan besarnya itu bukan lagi kemasan produknya, tetapi kemasan besarnya itu adalah Rumah UMKM," katanya.

Menurut dia, Rumah UMKM itu ternyata bisa mengalahkan produk-produk brand besar, sehingga hal itu semakin meneguhkan keyakinan bahwa Indonesia punya potensi ekonomi UMKM yang luar biasa.

"Cuma selama ini kita belum percaya diri untuk mengembangkan produk-produk UMKM<' kata MenkopUKM.

Ia mengakui saat ini gaya hidup dunia dalam mengonsumsi produk fesyen, makanan, dan sebagainya sedang tren pada custom serta handmade yang merupakan kekuatan UMKM.

Disinggung mengenai bantuan untuk UMKM yang akan disalurkan pada tahun 2022, Teten mengatakan yang telah disetujui adalah bantuan untuk pedagang kaki lima (PKL).

"Bantuan untuk PKL itu kalau tidak salah Rp2,5 juta (per PKL). Kalau BPUM (Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro) itu lewat TNI/Polri, sedang dibahas di Kementerian Keuangan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pihaknya bersama Kementerian Koordinator Perekonomian telah mengusulkannya karena pascapandemi yang diharapkan dapat segera ada pemulihan namun ternyata dunia masuk ke era deflasi di mana pertumbuhan rendah, sedangkan inflasi tinggi yang dipicu harga pangan dan energi.

"Sehingga kami mengantisipasi kemungkinan UMKM terganggu lagi nanti dari sisi supply maupun demand-nya kita perlu memperkuat, terutama yang mikro," kata Menteri.

Sementara itu, Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto telah mendeklarasikan diri menjadi perguruan tinggi "Rumah UMKM".

"Teman-teman kami para UMKM, para pelaku usaha, yang kemudian kami fasilitasi di UMP melalui kegiatan SunMor (Sunday Morning), Pasar Ramadhan, pendampingan produk, kemudian ada halal yang masuk di sana," katanya.

Selain itu, kata dia, UMP juga menjadi etalase untuk penjualan produk UMKM dan ke depan penjualan melalui media digital.

Menurut dia, hal itu merupakan keteladanan UMP yang disampaikan kepada mahasiswa agar perguruan tinggi bisa menebar manfaat.

"Dan perguruan tinggi bisa sedini mungkin melahirkan generasi yang kita sebut sebagai generasi yang justru menyiapkan lapangan kerja," kata Rektor.

Baca juga: Teten Masduki minta BMT maksimalkan potensi pasar keuangan syariah