Inflasi Jateng pada Juli 2022 mencapai 0,51 persen
Senin, 1 Agustus 2022 22:49 WIB
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana. ANTARA/I.C.Senjaya
Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat tingkat inflasi yang terjadi di provinsi ini selama Juli 2022 mencapai 0,51 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Senin, mengatakan, inflasi bulan Juli tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,85 persen.
Ia menuturkan kenaikan harga cabai merah dan bawang merah menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi.
Selain itu, kenaikan harga tiket pesawat terbang dan daging ayam juga turut menjadi pemicu inflasi.
Adapun penurunan harga minyak goreng, bawang putih, serta beras menjadi penahan laju inflasi bulan Juli.
Dari enam kota besar tempat dilakukannya survei indeks harga konsumen, kata dia, inflasi tertinggi dialami Kota Semarang dan Tegal yang masing-masing lebih tinggi dari inflasi Jawa Tengah.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dan Semarang, masing-masing 0,59 persen," katanya.
Adapun inflasi terendah terjadi Kota Surakarta dan Cilacap dengan masing-masing 0,35 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Senin, mengatakan, inflasi bulan Juli tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,85 persen.
Ia menuturkan kenaikan harga cabai merah dan bawang merah menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi.
Selain itu, kenaikan harga tiket pesawat terbang dan daging ayam juga turut menjadi pemicu inflasi.
Adapun penurunan harga minyak goreng, bawang putih, serta beras menjadi penahan laju inflasi bulan Juli.
Dari enam kota besar tempat dilakukannya survei indeks harga konsumen, kata dia, inflasi tertinggi dialami Kota Semarang dan Tegal yang masing-masing lebih tinggi dari inflasi Jawa Tengah.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dan Semarang, masing-masing 0,59 persen," katanya.
Adapun inflasi terendah terjadi Kota Surakarta dan Cilacap dengan masing-masing 0,35 persen.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Peneliti Bussinessfirst: Rekomendasi Pansus tertolak Indeks Kepuasan Jamaah
02 October 2024 12:57 WIB