Perayaan HUT RI, Warga Banyumas kibarkan kain di Menara Teratai
Rabu, 17 Agustus 2022 17:47 WIB
Pengibaran tiga kain berwarna merah dan tiga kain berwarna putih masing-masing berukuran 1,5x45 meter di Menara Teratai, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (17/8/2022), dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bersama puluhan atlet panjat tebing setempat mengibarkan enam helai kain panjang berwarna merah dan putih di Menara Teratai, Purwokerto, Rabu, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia.
Pengibaran kain yang dipimpin Bupati Banyumas Achmad Husein itu diawali dengan kirab yang membawa dua helai kain panjang masing-masing berwarna merah dan putih oleh puluhan warga dengan mengelilingi Menara Teratai.
Selanjutnya, dua helai kain tersebut diikatkan pada pengait untuk ditarik dengan tali ke atas menara bersama empat kain lainnya yang telah terlebih dahulu diikatkan pada kaitan.
Oleh karena tiupan angin di sekitar lokasi cukup kencang, keenam kain tersebut gagal mencapai Puncak Menara Teratai dan hanya sebagian yang terangkat ke atas hingga akhirnya kaitannya putus kemudian jatuh ke tanah.
Saat memberi sambutan sebelum pengibaran enam helai kain berwarna merah dan putih tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan kegiatan itu ditujukan untuk memperingati HUT Ke-77 RI.
Ia mengajak masyarakat untuk kembali datang ke Menara Teratai pada Rabu (17/8) malam karena ada sejumlah kegiatan yang akan digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI.
"Salah satunya menyalakan kembang api terbagus dalam sejarah Banyumas," katanya.
Bendahara Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Banyumas Darma Wahyu mengatakan keenam kain yang biasa disebut layur itu terdiri atas tiga kain berwarna merah dan tiga kain berwarna putih, masing-masing berukuran 1,5x45 meter.
Menurut dia, prosesi pengibaran enam kain tersebut melibatkan sekitar 50 orang yang merupakan atlet, pelatih, dan pembina olahraga panjat tebing.
"Kalau antisipasi angin, selama proses menariknya itu sejajar atau sama, penarikannya tidak terlalu berat. Kalau salah satu lebih tinggi, sebelah kanan atau kiri, itu akan menjadi berat," kata petugas instalasi penarikan kain merah dan putih itu.
Pengibaran kain yang dipimpin Bupati Banyumas Achmad Husein itu diawali dengan kirab yang membawa dua helai kain panjang masing-masing berwarna merah dan putih oleh puluhan warga dengan mengelilingi Menara Teratai.
Selanjutnya, dua helai kain tersebut diikatkan pada pengait untuk ditarik dengan tali ke atas menara bersama empat kain lainnya yang telah terlebih dahulu diikatkan pada kaitan.
Oleh karena tiupan angin di sekitar lokasi cukup kencang, keenam kain tersebut gagal mencapai Puncak Menara Teratai dan hanya sebagian yang terangkat ke atas hingga akhirnya kaitannya putus kemudian jatuh ke tanah.
Saat memberi sambutan sebelum pengibaran enam helai kain berwarna merah dan putih tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan kegiatan itu ditujukan untuk memperingati HUT Ke-77 RI.
Ia mengajak masyarakat untuk kembali datang ke Menara Teratai pada Rabu (17/8) malam karena ada sejumlah kegiatan yang akan digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI.
"Salah satunya menyalakan kembang api terbagus dalam sejarah Banyumas," katanya.
Bendahara Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Banyumas Darma Wahyu mengatakan keenam kain yang biasa disebut layur itu terdiri atas tiga kain berwarna merah dan tiga kain berwarna putih, masing-masing berukuran 1,5x45 meter.
Menurut dia, prosesi pengibaran enam kain tersebut melibatkan sekitar 50 orang yang merupakan atlet, pelatih, dan pembina olahraga panjat tebing.
"Kalau antisipasi angin, selama proses menariknya itu sejajar atau sama, penarikannya tidak terlalu berat. Kalau salah satu lebih tinggi, sebelah kanan atau kiri, itu akan menjadi berat," kata petugas instalasi penarikan kain merah dan putih itu.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB