Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat tetap terapkan prokes
Rabu, 9 November 2022 8:56 WIB
Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti saat memberikan keterangan sambut HKN 2022, di kantor Dinkes Boyolali, Selasa (8/11/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk bangkit dan sehat dari keterpurukan karena pandemi COVID-19, dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022 di wilayah itu.
"Ini sesuai dengan tema HKN ke-58 tahun ini, Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku, yakni suatu untuk bangkit dari keterpurukan, dimana masa pandemi sejak 2020 hingga sekarang, masih ada meski sudah agak melandai," kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat untuk bangkit kembali sehat, tumbuh untuk beraktivitas, dan produktif.
"Kita jangan lupa harus tetap fokus prokes karena adanya varian-varian baru COVID-19. Adanya varian baru itu, juga mengharuskan kita untuk memulai mendisiplinkan diri untuk melakukan prokes," kata Puji.
Dinkes Boyolali dalam rangka peringatan HKN yang jatuh pada tanggal 12 November selalu meningkatkan pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan (faskes) dan mulai berproses untuk mendukung apa yang dilakukan oleh RSUD Pandan Arang Boyolali, dimana jangkauan dokter spesialis lebih dipermudah atau layanan kepada masyarakat lebih didekatkan.
"Jadi dokter spesialis turun ke masyarakat langsung dengan semboyan, "hospital without walls" atau rumah sakit tanpa dinding, dimana pelayanan rumah sakit bisa dilakukan di luar dari lingkungan rumah sakit," katanya.
Sementara itu, kata dia, perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali belum ada laporan adanya subvarian baru Omicron XBB. Namun, kasus COVID-19 di Boyolali masih ada hingga Rabu ini.
Menurut dia, kasus COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (8/11), ada sebanyak 10 kasus yang terdiri dari enam dirawat di RS, dan empat menjalani isolasi mandiri. Ada tambahan satu kasus dan yang sembuh juga tambah dua kasus.
Kendati demikian, Dinkes selalu meminta warga menjaga hidup bersih dan selalu protokol kesehatan dengan memakai masker. Karena, kasus COVID-19 di daerah ini, masih ada meski sudah melandai.
Selain itu, Dinkes Boyolali juga masih melakukan pelayanan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, ketiga, dan keempat khusus tenaga kesehatan. Khusus vaksin penguat (booster) terus dipercepat melalui puskesmas-puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Sedangkan, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali mencapai 870.549 sasaran atau 93,55 persen, dosis kedua sebanyak 801.261 sasaran atau 86,1 persen, dosis ketiga atau vaksin penguat 241.158 sasaran atau 32,67 persen. dan dosis keempat khusus nakes sebanyak 3.904 sasaran atau 106,72 persen.
"Ini sesuai dengan tema HKN ke-58 tahun ini, Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku, yakni suatu untuk bangkit dari keterpurukan, dimana masa pandemi sejak 2020 hingga sekarang, masih ada meski sudah agak melandai," kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat untuk bangkit kembali sehat, tumbuh untuk beraktivitas, dan produktif.
"Kita jangan lupa harus tetap fokus prokes karena adanya varian-varian baru COVID-19. Adanya varian baru itu, juga mengharuskan kita untuk memulai mendisiplinkan diri untuk melakukan prokes," kata Puji.
Dinkes Boyolali dalam rangka peringatan HKN yang jatuh pada tanggal 12 November selalu meningkatkan pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan (faskes) dan mulai berproses untuk mendukung apa yang dilakukan oleh RSUD Pandan Arang Boyolali, dimana jangkauan dokter spesialis lebih dipermudah atau layanan kepada masyarakat lebih didekatkan.
"Jadi dokter spesialis turun ke masyarakat langsung dengan semboyan, "hospital without walls" atau rumah sakit tanpa dinding, dimana pelayanan rumah sakit bisa dilakukan di luar dari lingkungan rumah sakit," katanya.
Sementara itu, kata dia, perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali belum ada laporan adanya subvarian baru Omicron XBB. Namun, kasus COVID-19 di Boyolali masih ada hingga Rabu ini.
Menurut dia, kasus COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (8/11), ada sebanyak 10 kasus yang terdiri dari enam dirawat di RS, dan empat menjalani isolasi mandiri. Ada tambahan satu kasus dan yang sembuh juga tambah dua kasus.
Kendati demikian, Dinkes selalu meminta warga menjaga hidup bersih dan selalu protokol kesehatan dengan memakai masker. Karena, kasus COVID-19 di daerah ini, masih ada meski sudah melandai.
Selain itu, Dinkes Boyolali juga masih melakukan pelayanan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, ketiga, dan keempat khusus tenaga kesehatan. Khusus vaksin penguat (booster) terus dipercepat melalui puskesmas-puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Sedangkan, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali mencapai 870.549 sasaran atau 93,55 persen, dosis kedua sebanyak 801.261 sasaran atau 86,1 persen, dosis ketiga atau vaksin penguat 241.158 sasaran atau 32,67 persen. dan dosis keempat khusus nakes sebanyak 3.904 sasaran atau 106,72 persen.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024