Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak para pemilik industri memiliki instalasi pengolah air limbah sebagai upaya mengurangi pencemaran dari sisa limbah yang mengalir ke sungai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa saat ini pemkot hanya memiliki empat instalasi pengolah air limbah yang berada di Kauman, Jenggot, Pringrejo, dan Banyurip.

"Namun, kapasitas masing-masing instalasi pengolah air limbah itu berbeda-beda dan belum dapat menampung seluruh limbah di daerah sehingga sebagian ada sisa limbah yang mengalir ke sungai dan belum diolah," katanya.

Dikatakan, pihaknya sudah pernah mengusulkan untuk membangun instalasi pengolah air limbah baru di Jenggot namun belum dapat terealisasi karena ada hal yang lebih prioritas.

Anggaran pemeliharaan empat instalasi pengolah air limbah pada 2022, kata dia, hanya Rp280 juta termasuk untuk menggaji dua tenaga pengelola di setiap IPAL.

Ia yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran  Lingkungan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Eni Purwanti mengatakan kesulitan yang dihadapi dalam pencegahan pencemaran limbah ini adalah belum adanya saluran khusus untuk limbah industri batik.

"Sisa limbah industri masih bercampur dengan limbah domestik," katanya.

Menurut dia, upaya untuk mengimbangi banyaknya sisa limbah yang dihasilkan oleh industri, pihaknya memiliki layanan sedot limbah untuk memfasilitasi industri yang tidak memiliki instalasi pengolah air limbah.

"Di antara perusahaan yang masih menggunakan layanan sedot sisa limbah ini adalah PT Pajitex karena pemilik perusahaan masih persiapan membangun instalasi pengolah air limbah," katanya.