Pemkot terus kenalkan budaya lokal Tari GeyolTegalan
Jumat, 2 Desember 2022 7:51 WIB
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat membuka Lomba Tari Geyol Tegalan pada peringatan HUT Ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal. ANTARA/HO-Diskominfo Kota Tegal
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tegal terus mengenalkan budaya lokal Tari Geyol Tegalan dalam berbagai kegiatan seperti pada peringatan HUT Ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.
Pada kesempatan itu, digelar Lomba Tari Geyol Tegalan yang diikuti 64 tim dari perwakilan dari semua unit dan sub unit Korpri di Kota Tegal, lintas sektoral anggota Korpri yang berdinas di Polres Tegal Kota dari SMA/SMK, BUMN, dan perusahaan daerah.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat membuka Lomba Tari Geyol Tegalan menjelaskan Tari Geyol Tegalan merupakan produk budaya baru sebagai upaya dalam melestarikan budaya Tegal kepada seluruh masyarakat.
"Ini juga merupakan tanggung jawab Korpri sebagai wadah para aparatur sipil negara (ASN) bertugas untuk mengajak anggotanya mencintai budaya lokal hingga nasional. agar nantinya dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat dalam menjaga kepribadian bangsa Indonesia," kata Dedy.
Baca juga: Gempa Cianjur, Pemkot Tegal berangkatkan relawan GOW
Tarian tersebut diciptakan dengan prakarsa Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dengan mengangkat ciri khas Kota Tegal yang menunjukkan keseriusan Kota Tegal untuk menjadi kota budaya, Kota yang bisa menguri-uri budaya Kota Tegal.
Tari Geyol Tegalan diciptakan pada saat pelaksanaan tari massal peringatan Hari Sumpah Pemuda, untuk menunjukkan bahwa Kota Tegal selalu menguri-uri budaya lokal, sebagai bagian dari budaya nasional.
Sejalan dengan Tema HUT ke-51 Korpri, Tari Geyol Tegalan dapat dijadikan sebagai bentuk kontribusi dan inovasi nyata karena kewajiban anggota Korpri tidak hanya meningkatkan bidang efisiensi pelayanan, karena sesuai dengan misinya harus meningkatkan peran serta dalam mensukseskan pembangunan nasional di segala bidang. Salah satunya turut serta melestarikan budaya dengan lomba Tari Geyol Tegalan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai dan menghargai budayanya sendiri.
Baca juga: Dedy: Jadilah ASN yang lincah dalam bekerja
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi di tengah pelaksanaan lomba menyampaikan Tari Geyol Tegalan merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Tegal akan tradisi daerah. ASN sebagai anggota Korpri harus memberi contoh yang baik, bisa turut melestarikan budaya lokal Tari Geyol Tegalan yang menjadi ciri khas Kota Tegal.
"Saya mengapresiasi animo dari para peserta baik dari Unit dan Sub Unit Korpri dan instansi vertikal untuk turut meramaikan HUT ke-51 Korpri dengan mengikuti lomba Tari Geyol Tegalan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.
Ia berharap, mudah-mudahan dengan Tari Geyol Tegalan ini bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat Kota Tegal secara luas, sehingga mereka menjadi semakin mencintai akan budaya khas Kota Tegal, karena menurutnya Tari Geyol Tegalan secara filosofi menunjukkan masyarakat Kota Tegal yang gotong royong, rajin bekerja, pekerja keras dan selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai ide-ide kreatif menuju inovasi yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, digelar Lomba Tari Geyol Tegalan yang diikuti 64 tim dari perwakilan dari semua unit dan sub unit Korpri di Kota Tegal, lintas sektoral anggota Korpri yang berdinas di Polres Tegal Kota dari SMA/SMK, BUMN, dan perusahaan daerah.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat membuka Lomba Tari Geyol Tegalan menjelaskan Tari Geyol Tegalan merupakan produk budaya baru sebagai upaya dalam melestarikan budaya Tegal kepada seluruh masyarakat.
"Ini juga merupakan tanggung jawab Korpri sebagai wadah para aparatur sipil negara (ASN) bertugas untuk mengajak anggotanya mencintai budaya lokal hingga nasional. agar nantinya dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat dalam menjaga kepribadian bangsa Indonesia," kata Dedy.
Baca juga: Gempa Cianjur, Pemkot Tegal berangkatkan relawan GOW
Tarian tersebut diciptakan dengan prakarsa Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dengan mengangkat ciri khas Kota Tegal yang menunjukkan keseriusan Kota Tegal untuk menjadi kota budaya, Kota yang bisa menguri-uri budaya Kota Tegal.
Tari Geyol Tegalan diciptakan pada saat pelaksanaan tari massal peringatan Hari Sumpah Pemuda, untuk menunjukkan bahwa Kota Tegal selalu menguri-uri budaya lokal, sebagai bagian dari budaya nasional.
Sejalan dengan Tema HUT ke-51 Korpri, Tari Geyol Tegalan dapat dijadikan sebagai bentuk kontribusi dan inovasi nyata karena kewajiban anggota Korpri tidak hanya meningkatkan bidang efisiensi pelayanan, karena sesuai dengan misinya harus meningkatkan peran serta dalam mensukseskan pembangunan nasional di segala bidang. Salah satunya turut serta melestarikan budaya dengan lomba Tari Geyol Tegalan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai dan menghargai budayanya sendiri.
Baca juga: Dedy: Jadilah ASN yang lincah dalam bekerja
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi di tengah pelaksanaan lomba menyampaikan Tari Geyol Tegalan merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Tegal akan tradisi daerah. ASN sebagai anggota Korpri harus memberi contoh yang baik, bisa turut melestarikan budaya lokal Tari Geyol Tegalan yang menjadi ciri khas Kota Tegal.
"Saya mengapresiasi animo dari para peserta baik dari Unit dan Sub Unit Korpri dan instansi vertikal untuk turut meramaikan HUT ke-51 Korpri dengan mengikuti lomba Tari Geyol Tegalan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.
Ia berharap, mudah-mudahan dengan Tari Geyol Tegalan ini bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat Kota Tegal secara luas, sehingga mereka menjadi semakin mencintai akan budaya khas Kota Tegal, karena menurutnya Tari Geyol Tegalan secara filosofi menunjukkan masyarakat Kota Tegal yang gotong royong, rajin bekerja, pekerja keras dan selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai ide-ide kreatif menuju inovasi yang lebih baik.
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024