Wabup Banyumas harapkan Pemdes Dawuhan Kulon kembangkan agrowisata
Sabtu, 7 Januari 2023 16:48 WIB
Dari kiri ke kanan: Kepala Desa Dawuhan Kulon Mahbud Kamal, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, dan penangkar bibit tanaman Ervan Setiawan membahas wacana pengembangan agrowisata pembibitan tanaman di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/1/2023). ANTARA/Sumarwoto
Banyumas (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengharapkan Pemerintah Desa Dawuhan Kulon mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan potensi pembibitan tanaman keras, tanaman perkebunan, dan hortikultura khususnya buah-buahan yang dikembangkan masyarakat setempat.
"Saya sedang 'dolan' (main), malah kaget ya jika ternyata potensi pembibitan berbagai jenis tanaman di Desa Dawuhan Kulon sangat besar," katanya saat mengunjungi Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Padahal selama ini, kata dia, potensi unggulan Kecamatan Kedungbanteng berupa perikanan dan peternakan namun ternyata terdapat kegiatan pembibitan tanaman keras, tanaman buah-buahan, dan tanaman perkebunan.
Bahkan, lanjut dia, sebagian bibit tanaman yang dijual di Salaman (salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai sentra penjualan bibit tanaman, red.) berasal dari Desa Dawuhan Kulon.
Terkait dengan hal itu, Wabup mengaku langsung menghubungi anggota Komisi IV DPR RI Sunarna untuk menyampaikan jika ada program pengadaan bibit tanaman agar bisa membeli dari Banyumas karena di kabupaten tersebut ada "gudangnya" bibit tanaman.
"Ternyata ada katanya (kata Sunarna, red.), mudah-mudahan bisa. Tadi katanya, (ada pengadaan) bibit alpukat dan durian," jelasnya.
Kemudian di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, kata dia, pada tahun anggaran 2023 juga ada pengadaan bibit kopi.
Oleh karena di Banyumas ada sentra pembibitan yang sudah bersertfikat, lanjut dia, pembelian bibit kopi untuk kegiatan Dipertan KP tidak perlu jauh-jauh karena di Banyumas juga ada yang menyediakannya.
"Mudah-mudahan bisa terealisasi. Cuma mungkin Dawuhan Kulon promosinya masih kurang, sehingga belum dikenal," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan Salaman karena setiap orang yang hendak membeli bibit tanaman dapat dipastikan akan mencarinya ke salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang itu.
Terkait dengan hal itu, Wabup mendorong Pemdes Dawuhan Kulon untuk bisa mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan potensi yang ada.
"Ini kan bisa dikembangkan menjadi wisata agro, misalnya orang datang ke sini untuk wisata melihat bibit tanaman, bayar Rp20.000, syukur bisa memetik buahnya, dan pulangnya bawa bibit. Yang seperti ini kayaknya belum ada," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dawuhan Kulon Mahbud Kamal mengatakan luas lahan pertanian di wilayah yang berada di kaki Gunung Slamet tersebut mencapai 120 hektare dan sebagian digunakan untuk usaha pembibitan tanaman.
"Bahkan, masyarakat Dawuhan Kulon juga memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing untuk usaha pembibitan tanaman," katanya.
Bahkan, kata dia, bibit tanaman yang dihasilkan Desa Dawuhan Kulon sudah banyak yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga kegiatan usaha tersebut dapat mengendalikan arus urbanisasi.
Terkait dengan rencana pengembangan agrowisata, dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkannya dengan memanfaatkan tanah desa.
"Selain pembibitan tanaman, di lahan yang disiapkan untuk agrowisata juga ada kolam ikan dan peternakan sapi," jelasnya.
Baca juga: Bupati Boyolali harapkan tanaman kelapa genjah dukung agrowisata
Baca juga: Fakultas Pertanian Unsoed jalin kerja sama pengembangan agrowisata
"Saya sedang 'dolan' (main), malah kaget ya jika ternyata potensi pembibitan berbagai jenis tanaman di Desa Dawuhan Kulon sangat besar," katanya saat mengunjungi Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Padahal selama ini, kata dia, potensi unggulan Kecamatan Kedungbanteng berupa perikanan dan peternakan namun ternyata terdapat kegiatan pembibitan tanaman keras, tanaman buah-buahan, dan tanaman perkebunan.
Bahkan, lanjut dia, sebagian bibit tanaman yang dijual di Salaman (salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai sentra penjualan bibit tanaman, red.) berasal dari Desa Dawuhan Kulon.
Terkait dengan hal itu, Wabup mengaku langsung menghubungi anggota Komisi IV DPR RI Sunarna untuk menyampaikan jika ada program pengadaan bibit tanaman agar bisa membeli dari Banyumas karena di kabupaten tersebut ada "gudangnya" bibit tanaman.
"Ternyata ada katanya (kata Sunarna, red.), mudah-mudahan bisa. Tadi katanya, (ada pengadaan) bibit alpukat dan durian," jelasnya.
Kemudian di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, kata dia, pada tahun anggaran 2023 juga ada pengadaan bibit kopi.
Oleh karena di Banyumas ada sentra pembibitan yang sudah bersertfikat, lanjut dia, pembelian bibit kopi untuk kegiatan Dipertan KP tidak perlu jauh-jauh karena di Banyumas juga ada yang menyediakannya.
"Mudah-mudahan bisa terealisasi. Cuma mungkin Dawuhan Kulon promosinya masih kurang, sehingga belum dikenal," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan Salaman karena setiap orang yang hendak membeli bibit tanaman dapat dipastikan akan mencarinya ke salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang itu.
Terkait dengan hal itu, Wabup mendorong Pemdes Dawuhan Kulon untuk bisa mengembangkan agrowisata dengan memanfaatkan potensi yang ada.
"Ini kan bisa dikembangkan menjadi wisata agro, misalnya orang datang ke sini untuk wisata melihat bibit tanaman, bayar Rp20.000, syukur bisa memetik buahnya, dan pulangnya bawa bibit. Yang seperti ini kayaknya belum ada," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dawuhan Kulon Mahbud Kamal mengatakan luas lahan pertanian di wilayah yang berada di kaki Gunung Slamet tersebut mencapai 120 hektare dan sebagian digunakan untuk usaha pembibitan tanaman.
"Bahkan, masyarakat Dawuhan Kulon juga memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing untuk usaha pembibitan tanaman," katanya.
Bahkan, kata dia, bibit tanaman yang dihasilkan Desa Dawuhan Kulon sudah banyak yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga kegiatan usaha tersebut dapat mengendalikan arus urbanisasi.
Terkait dengan rencana pengembangan agrowisata, dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkannya dengan memanfaatkan tanah desa.
"Selain pembibitan tanaman, di lahan yang disiapkan untuk agrowisata juga ada kolam ikan dan peternakan sapi," jelasnya.
Baca juga: Bupati Boyolali harapkan tanaman kelapa genjah dukung agrowisata
Baca juga: Fakultas Pertanian Unsoed jalin kerja sama pengembangan agrowisata
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Selamatkan lahan kritis akibat abrasi, BRI salurkan ribuan bibit mangrove di Muaragembong
28 July 2024 20:07 WIB