Semarang (ANTARA) - Madrasah Tsnawiyah (MTs) Arrois Cendekia Semarang melakukan "groundbreaking" atau peletakan batu pertama pembangunan asrama seiring dengan penambahan kapasitas peserta didik.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani di areal MTs Arrois Cendekia Semarang, Sabtu.

"Sekarang, kita berada di kawasan yang akan menjadi episentrum peradaban. Di mana anak bangsa akan mengalami pendidikan terbaik karena di pegang oleh orang-orang yang professional dan mengerti dengan misi suatu pendidikan," kata Ali.

Ia mengharapkan Yayasan Arrois Cendekia Semarang nantinya akan menyediakan tempat bagi anak-anak untuk melakukan dialektika pendidikan yang dibarengi dengan dialektika sosial.

Terlebih lagi, Ali mengingatkan bahwa proses pembelajaran juga dilakukan secara utuh dan menyeluruh.

Baca juga: Muhammadiyah bangun masjid pencerah umat
  
"Tidak sekedar pada ruang-ruang pemahaman pengetahuan, tetapi proses pembelajaran dilakukan selama 24 jam. Sehingga, proses yang memberikan pemahaman kepada aspek 'knowledge', 'skills', dan 'attitude' itu secara komprehensif dilakukan," ujarnya.
 
Ali juga berharap MTs Arrois Cendekia Semarang bisa menjadi percontohan madrasah lain karena aspek digitalisasi sudah harus dikembangkan di madrasah-madrasah yang ada.

"Saya berharap dari tempat ini akan menjadi model dan percontohan bagi madrasah yang bisa ditiru di tempat lain sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan tetap merawat nilai-nilai keagamaan pada satu dimensi dan pada dimensi lain selalu beradaptasi dengan dinamika zaman," katanya.

Baca juga: Bupati: "groundbreaking" Bandara Soedirman dilaksanakan akhir April

Keberadaaan MTs Ar-Rois Cendekia yang berada di Jalan Gondoriyo RT 01 RW 02 Wates Kecamatan Ngaliyan, Semarang dalam pengembangan lembaga berorientasi pada pembentukan siswa atau santri dibingkai dalam madrasah berbasis pesantren.

Semua anak didik dalam proses pembelajaran wajib tinggal di pondok pesantren. Dengan dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi, siswa juga diajarkan kitab-kitab klasik-kontemporer sebagai sumber pemahanan keagamaan Islam.

Sementara itu, Kepala MTs Arrois Cendekia Semarang Putri Rahmi menjelaskan bahwa pembangunan asrama untuk asrama putra dan putri tersebut ditargetkan selesai sebelum peserta didik baru masuk.

Saat ini, MTs Arrois Cendekia baru memiliki angkatan pertama sebanyak 23 siswa, dan pada tahun ajaran 2023/2024 dibuka pendaftaran untuk dua kelas sebanyak 50 orang.

Baca juga: Presiden dijadwalkan "groundbreaking" Bandara Soedirman