Sragen (ANTARA) - Ratusan siswa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah gagal mengikuti penilaian tengah semester (PTS) karena banjir yang menggenangi sekolah mereka.

Salah satu sekolah yang terkena banjir sejak Kamis pagi yakni SDN Gentanbanaran 2. Kepala SDN Gentanbanaran 2 Nita Setyorini di Sragen, Kamis mengatakan banjir terjadi sebagai dampak hujan yang terjadi sejak Rabu (1/3) sore hingga malam.

Selain intensitas hujan yang cukup tinggi, dikatakannya, banjir juga terjadi karena luapan Sungai Bengawan Solo. Akibatnya sejak Kamis dini hari air mulai masuk ke lingkungan sekolah.

"Ini kemarin kan hujan deras. Jadi tadi malam sekitar jam 01.00-02.00 WIB itu banjir sudah mulai karena luapan dari Bengawan Solo," katanya.

Akibat dari kejadian tersebut, para siswa tidak dapat masuk ke ruangan kelas karena terhalang banjir sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilakukan.

Oleh karena itu, terpaksa sekolah meliburkan para siswa, termasuk siswa yang seharusnya mengikuti PTS.

"Sebenarnya hari ini PTS, karena keadaan tidak mengizinkan, sekolah banjir. Ini PTS terpaksa saya undur, menanti surut," katanya.

Selain SDN Gentanbaran 2, sekolah lain yang juga terkena banjir yakni SDN Gentanbaran 1 dan TK Dharma Wanita. Ketiga sekolah ini terletak di Kecamatan Plupuh yang tidak jauh dari Sungai Bengawan Solo.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Agus Cahyono mengatakan sejumlah wilayah di Kabupaten Sragen yang terendam banjir akibat meluapnya air di Sungai Bengawan Solo, di antaranya Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo kota, Sukodono, Gesi, dan Tanon.

Ia mengatakan banjir terjadi sejak Rabu (1/3) malam. Untuk ketinggian air bervariasi.

"Ada yang sampai 80 cm, itu wilayah sangat cekung. Kemarin ada laporan sampai 1 meter karena memang wilayahnya sangat cekung," katanya.