BBPOM Semarang temukan makanan ringan belum kantongi PIRT
Senin, 3 April 2023 21:09 WIB
Pengawasan gabungan terhadap produk makanan yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, di Pasar Gayamsari Semarang, Senin (3/4/2023). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan sejumlah produk makanan ringan yang dijajakan di pasar-pasar tradisional belum mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
PIRT adalah izin jaminan usaha makanan atau minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan atau izin edar produk pangan olahan yang diproduksi oleh UKM untuk dipasarkan secara lokal.
"Dalam pengawasan produk pangan yang beredar, kami menemukan ada sebagian produk belum ada PIRT-nya," kata petugas pemeriksaan BBPOM Semarang Sumito usai monitoring gabungan di pasar tradisional Semarang, Senin.
Monitoring gabungan terhadap komoditas tersebut dilakukan Dinas Pasar Kota Semarang bersama BBPOM Semarang ke dua pasar tradisional, yakni Pasar Gayamsari dan Pedurungan.
Menurut dia, setiap produk UMKM wajib mengurus PIRT sebagai izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat sehingga memenuhi persyaratan untuk diedarkan atau diperjualbelikan.
"Jika dibuat di Semarang, maka izin PIRT ke Dinas Kesehatan Kota Semarang. Selain itu, cukup banyak produk juga tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Ya, karena belum paham," katanya.
Jika sudah mengajukan PIRT, kata dia, produsen akan mendapatkan edukasi terkait dengan penulisan tanggal kedaluwarsa di produk-produk makanan sehingga memudahkan konsumen yang ingin membeli untuk mengetahui kualitas produk.
"Belum ajukan PIRT, makanya belum paham. Dia tidak menuliskan tanggal kedaluwarsa. Kalau pengusaha industri rumah tangga sudah mengajukan izin, nanti diedukasi tata cara penulisannya," katanya.
BBPOM terus melakukan pengawasan dan pembinaan secara periodik terhadap semua jenis makanan, terutama fokus pada camilan atau makanan ringan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Karena ini momentum Lebaran, trennya 'snack' (camilan). Kami fokus di situ. Ini masih pembinaan. Nanti, jika sudah dilakukan pembinaan tidak segera mengurus perizinan, barang tidak boleh beredar," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyayangkan banyak produk makanan yang tidak ada masa kedaluwarsa sehingga mengimbau masyarakat berhati-hati dalam membeli makanan untuk Lebaran.
"Masukan dari BBPOM, tadi ada banyak (produk makanan ringan, red.) yang tidak ada masa kedaluwarsanya. Jadi akan kami lakukan kegiatan rutin seperti ini," katanya.
Baca juga: BBPOM Semarang periksa makanan yang dijual di pasar tradisional
PIRT adalah izin jaminan usaha makanan atau minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan atau izin edar produk pangan olahan yang diproduksi oleh UKM untuk dipasarkan secara lokal.
"Dalam pengawasan produk pangan yang beredar, kami menemukan ada sebagian produk belum ada PIRT-nya," kata petugas pemeriksaan BBPOM Semarang Sumito usai monitoring gabungan di pasar tradisional Semarang, Senin.
Monitoring gabungan terhadap komoditas tersebut dilakukan Dinas Pasar Kota Semarang bersama BBPOM Semarang ke dua pasar tradisional, yakni Pasar Gayamsari dan Pedurungan.
Menurut dia, setiap produk UMKM wajib mengurus PIRT sebagai izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat sehingga memenuhi persyaratan untuk diedarkan atau diperjualbelikan.
"Jika dibuat di Semarang, maka izin PIRT ke Dinas Kesehatan Kota Semarang. Selain itu, cukup banyak produk juga tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Ya, karena belum paham," katanya.
Jika sudah mengajukan PIRT, kata dia, produsen akan mendapatkan edukasi terkait dengan penulisan tanggal kedaluwarsa di produk-produk makanan sehingga memudahkan konsumen yang ingin membeli untuk mengetahui kualitas produk.
"Belum ajukan PIRT, makanya belum paham. Dia tidak menuliskan tanggal kedaluwarsa. Kalau pengusaha industri rumah tangga sudah mengajukan izin, nanti diedukasi tata cara penulisannya," katanya.
BBPOM terus melakukan pengawasan dan pembinaan secara periodik terhadap semua jenis makanan, terutama fokus pada camilan atau makanan ringan menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Karena ini momentum Lebaran, trennya 'snack' (camilan). Kami fokus di situ. Ini masih pembinaan. Nanti, jika sudah dilakukan pembinaan tidak segera mengurus perizinan, barang tidak boleh beredar," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyayangkan banyak produk makanan yang tidak ada masa kedaluwarsa sehingga mengimbau masyarakat berhati-hati dalam membeli makanan untuk Lebaran.
"Masukan dari BBPOM, tadi ada banyak (produk makanan ringan, red.) yang tidak ada masa kedaluwarsanya. Jadi akan kami lakukan kegiatan rutin seperti ini," katanya.
Baca juga: BBPOM Semarang periksa makanan yang dijual di pasar tradisional
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Balai Perkeretaapian sosialisasi keselamatan transportasi perlintasan sebidang
29 September 2024 19:03 WIB