Pemkab Batang rintis 32 desa wisata
Jumat, 9 Juni 2023 9:57 WIB
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono. (ANTARA/Dokumen Pribadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merintis 32 desa wisata yang sebagian besar menyajikan objek wisata keindahan alam khas pegunungan dan pantai.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono di Batang, Jumat, mengatakan bahwa rintisan desa wisata tersebut bertujuan agar potensi alam desa bisa naik kelas dengan status berkembang.
"Oleh karena itu, kami perlu mendorong agar ada kemandirian dalam mengelola potensi objek wisata yang dimiliki oleh desa," katanya.
Menurut dia, rintisan 32 desa wisata tersebut berada di sejumlah wilayah kecamatan namun statusnya belum berkembang dan maju.
Kegiatan pengembangan desa wisata, kata dia, biasanya dilakukan melalui forum komunikasi desa wisata baik di tingkat kabupaten dan provinsi yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Dikatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti desa wisata mana saja yang bisa naik status menjadi berkembang karena masih dalam proses verifikasi.
"Kami belum tahu karena masih dilakukan verifikasi lagi oleh Provinsi Jawa Tengah, apakah masih menjadi rintisan atau berkembang," katanya.
Yarsono mengatakan gambaran desa wisata itu salah satunya dihitung dari kemandirian pengelolaan dari status berkembang hingga maju.
"Masing-masing desa wisata itu punya kelebihan dan kekurangan. Pengelolaannya pun dilakukan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) maupun badan usaha milik desa (bumdes)," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono di Batang, Jumat, mengatakan bahwa rintisan desa wisata tersebut bertujuan agar potensi alam desa bisa naik kelas dengan status berkembang.
"Oleh karena itu, kami perlu mendorong agar ada kemandirian dalam mengelola potensi objek wisata yang dimiliki oleh desa," katanya.
Menurut dia, rintisan 32 desa wisata tersebut berada di sejumlah wilayah kecamatan namun statusnya belum berkembang dan maju.
Kegiatan pengembangan desa wisata, kata dia, biasanya dilakukan melalui forum komunikasi desa wisata baik di tingkat kabupaten dan provinsi yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Dikatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti desa wisata mana saja yang bisa naik status menjadi berkembang karena masih dalam proses verifikasi.
"Kami belum tahu karena masih dilakukan verifikasi lagi oleh Provinsi Jawa Tengah, apakah masih menjadi rintisan atau berkembang," katanya.
Yarsono mengatakan gambaran desa wisata itu salah satunya dihitung dari kemandirian pengelolaan dari status berkembang hingga maju.
"Masing-masing desa wisata itu punya kelebihan dan kekurangan. Pengelolaannya pun dilakukan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) maupun badan usaha milik desa (bumdes)," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB