BKSDA-Damkar Cilacap evakuasi anak buaya
Selasa, 13 Juni 2023 20:23 WIB
Petugas BKSDA Jateng Resor Konservasi Wilayah Cilacap bersama Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Cilacap mengevakuasi seekor anak buaya muara (Crocodylus porosus) yang berhasil dijerat jaring milik warga Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Selasa (13/6/2023). ANTARA/HO-BKSDA
Cilacap (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah Cilacap bersama Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengevakuasi seekor anak buaya yang berhasil ditangkap warga Desa Brebeg.
"Anak buaya dengan panjang sekitar satu meter itu terjerat jaring yang dipasang oleh Pak Suratman di sekitar Sungai Kalisarah, Dusun Sumur Bandung, Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, kemarin malam," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap Wahyono di Cilacap, Selasa sore.
Dia menjelaskan pemasangan jaring tersebut karena warga diresahkan oleh kemunculan buaya muara (Crocodylus porosus) itu dalam dua bulan terakhir.
Setelah berhasil dijerat dengan jaring, kata dia, anak buaya tersebut selanjutnya dibawa ke rumah Suratman dan selanjutnya dilaporkan ke pihak terkait.
"Hari ini (13/6) anak buaya tersebut kami evakuasi dulu ke kantor untuk pengamatan. Selanjutnya kami akan laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut, apakah nanti dititipkan ke penangkaran atau ke lembaga konservasi," ucapnya.
Selain mengevakuasi anak buaya tersebut, kata dia, pihaknya bersama Damkar Cilacap, Polsek Jeruklegi, dan Kepala Desa Brebeg menyosialisasikan kepada warga setempat terkait dengan buaya muara sebagai salah satu satwa yang dilindungi undang-undang.
Menurut dia, sosialisasi tersebut penting dilakukan mengingat buaya yang berhasil ditangkap masih anakan sehingga tidak menutup kemungkinan ada induknya.
"Bahkan berdasarkan informasi, warga setempat melihat lebih dari satu ekor buaya. Jadi kemungkinan ada indukan dari anak buaya yang ditangkap itu, tapi sejauh ini belum ada dokumentasi yang kuat terkait hal tersebut," katanya.
Ia mengakui bahwa di kawasan Segara Anakan yang merupakan muara Sungai Kalisarah beberapa kali terlihat adanya buaya.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan apakah buaya yang muncul di Segara Anakan ada keterkaitan dengan anakan buaya yang terjerat jaring di Desa Brebeg.
"Kami belum mendapat dokumentasi terkait hal tersebut," kata Wahyono.
"Anak buaya dengan panjang sekitar satu meter itu terjerat jaring yang dipasang oleh Pak Suratman di sekitar Sungai Kalisarah, Dusun Sumur Bandung, Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, kemarin malam," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap Wahyono di Cilacap, Selasa sore.
Dia menjelaskan pemasangan jaring tersebut karena warga diresahkan oleh kemunculan buaya muara (Crocodylus porosus) itu dalam dua bulan terakhir.
Setelah berhasil dijerat dengan jaring, kata dia, anak buaya tersebut selanjutnya dibawa ke rumah Suratman dan selanjutnya dilaporkan ke pihak terkait.
"Hari ini (13/6) anak buaya tersebut kami evakuasi dulu ke kantor untuk pengamatan. Selanjutnya kami akan laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut, apakah nanti dititipkan ke penangkaran atau ke lembaga konservasi," ucapnya.
Selain mengevakuasi anak buaya tersebut, kata dia, pihaknya bersama Damkar Cilacap, Polsek Jeruklegi, dan Kepala Desa Brebeg menyosialisasikan kepada warga setempat terkait dengan buaya muara sebagai salah satu satwa yang dilindungi undang-undang.
Menurut dia, sosialisasi tersebut penting dilakukan mengingat buaya yang berhasil ditangkap masih anakan sehingga tidak menutup kemungkinan ada induknya.
"Bahkan berdasarkan informasi, warga setempat melihat lebih dari satu ekor buaya. Jadi kemungkinan ada indukan dari anak buaya yang ditangkap itu, tapi sejauh ini belum ada dokumentasi yang kuat terkait hal tersebut," katanya.
Ia mengakui bahwa di kawasan Segara Anakan yang merupakan muara Sungai Kalisarah beberapa kali terlihat adanya buaya.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan apakah buaya yang muncul di Segara Anakan ada keterkaitan dengan anakan buaya yang terjerat jaring di Desa Brebeg.
"Kami belum mendapat dokumentasi terkait hal tersebut," kata Wahyono.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB
Terpopuler - Unik
Lihat Juga
Hari Sumpah Pemuda, Keraton Surakarta bentangkan bendera sepanjang seribu meter
28 October 2024 12:47 WIB
Generasi muda di Semarang dilibatkan dalam implementasikan program makan siang bergizi
18 October 2024 20:22 WIB