Pemkot Pekalongan gelar pelayanan akseptor KB gratis
Kamis, 15 Juni 2023 15:48 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sedang melayani warga menjadi akseptor keluarga berencana, Rabu (14/6/2023). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional 2023 siap melakukan pelayanan sejuta akseptor keluarga berencana (KB) secara gratis di sejumlah fasilitas kesehatan yang tersebar di empat kecamatan untuk mendukung target nasional.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan jenis pelayanan yang diberikan adalah KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan metode kontrasepsi jangka pendek (MKPP), antara lain IUD, implan, metode operasi pria (MOP), metode operasi wanita (MOW), suntik, pil, dan kondom.
"Sasaran utama pada program pelayanan sejuta akseptor ini adalah masyarakat kurang mampu agar bisa mengikuti KB secara gratis," katanya.
Menurut dia, pelayanan sejuta akseptor yang diselenggarakan di beberapa fasilitas kesehatan atau balai penyuluh keluarga berencana yang tersebar di empat kecamatan tersebut, yaitu Klinik Pratama Aisyiyah Poncol, praktik mandiri bidan Zahidah, Puskesmas Krapyak, rumah bersalin Bhakti Ibu, Puskesmas Tirto, Puskesmas Jenggot, dan praktik mandiri bidan Tadzkiroh.
Pelayanan program sejuta akseptor ini, kata dia, mulai disadari oleh warga, sehingga mereka antusias untuk mengikuti program keluarga berencana.
Yos yang didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Indria Susanti itu mengatakan saat ini masyarakat mulai mengerti bahwa tujuan KB itu awalnya untuk kepentingan keluarganya sendiri dan juga kesejahteraan mereka.
"Dengan ikut KB, mereka bisa mengatur jarak kelahiran, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu, dan pencegahan stunting," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menargetkan pelayanan KB gratis jenis MOP 2 orang, MOW (5), IUD (90), implan (96), suntik (1.640), pil (988), kondom (449), dan pascapersalinan (175).
"Khusus MOP dilaksanakan di rumah sakit dan MOW di Puskesmas Kecamatan Selatan," katanya.
Baca juga: Layanan KB di empat kecamatan Kota Pekalongan
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan jenis pelayanan yang diberikan adalah KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan metode kontrasepsi jangka pendek (MKPP), antara lain IUD, implan, metode operasi pria (MOP), metode operasi wanita (MOW), suntik, pil, dan kondom.
"Sasaran utama pada program pelayanan sejuta akseptor ini adalah masyarakat kurang mampu agar bisa mengikuti KB secara gratis," katanya.
Menurut dia, pelayanan sejuta akseptor yang diselenggarakan di beberapa fasilitas kesehatan atau balai penyuluh keluarga berencana yang tersebar di empat kecamatan tersebut, yaitu Klinik Pratama Aisyiyah Poncol, praktik mandiri bidan Zahidah, Puskesmas Krapyak, rumah bersalin Bhakti Ibu, Puskesmas Tirto, Puskesmas Jenggot, dan praktik mandiri bidan Tadzkiroh.
Pelayanan program sejuta akseptor ini, kata dia, mulai disadari oleh warga, sehingga mereka antusias untuk mengikuti program keluarga berencana.
Yos yang didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Indria Susanti itu mengatakan saat ini masyarakat mulai mengerti bahwa tujuan KB itu awalnya untuk kepentingan keluarganya sendiri dan juga kesejahteraan mereka.
"Dengan ikut KB, mereka bisa mengatur jarak kelahiran, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu, dan pencegahan stunting," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menargetkan pelayanan KB gratis jenis MOP 2 orang, MOW (5), IUD (90), implan (96), suntik (1.640), pil (988), kondom (449), dan pascapersalinan (175).
"Khusus MOP dilaksanakan di rumah sakit dan MOW di Puskesmas Kecamatan Selatan," katanya.
Baca juga: Layanan KB di empat kecamatan Kota Pekalongan
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024