Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang menyebutkan sebanyak 25 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah tersebut sudah memiliki layanan ultrasonografi (USG) gratis yang diperuntukkan bagi ibu hamil.

"Dari 37 puskesmas di Kota Semarang, sebanyak 25 puskesmas di antaranya sudah memiliki USG, terutama puskesmas di wilayah yang ibu hamilnya cukup banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang dr Abdul Hakam di Semarang, Senin.

Menurut dia, ibu hamil bisa memanfaatkan layanan USG gratis sebanyak dua kali selama masa kehamilan, mulai pertemuan pertama hingga kelima di puskesmas yang menyediakan layanan itu.

Puskesmas yang menyediakan layanan USG gratis di antaranya Puskesmas Pandanaran, Puskesmas Gunungpati, Puskesmas Mijen, Puskesmas Candisari, Puskesmas Srondol, dan Puskesmas Mijen.

"Jadi, layanan ini setali tiga uang sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)," katanya.

Melalui pemeriksaan USG 2 dimensi di puskesmas, kata dia, akan mendeteksi kondisi dan posisi bayi yang akan dikonsultasikan dengan dokter kebidanan di rumah sakit jika ditemukan permasalahan.

"Ketika tidak normal, letak kepalanya di atas atau sungsang, dan sebagainya langsung dirujuk dan dikonsultasikan dengan dokter kebidanan di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," katanya.

Pada tahun ini, kata Hakam, Dinkes Semarang rencananya mendapatkan tambahan alat USG yang segera didistribusikan kepada puskesmas-puskesmas yang membutuhkan, seperti Puskesmas Padangsari.

"Tahun ini, kami akan mendapatkan alat USG lagi. Jadi, kami distribusikan dulu ke puskesmas yang membutuhkan, seperti Puskesmas Padangsari yang belum punya alat USG," katanya.

Selain untuk skrining ibu hamil, kata dia, rencananya alat USG tersebut akan dikerjasamakan dengan organisasi profesi dokter spesialis radiologi yang akan melakukan pengabdian masyarakat.

"Dokter spesialis (radiologi, red.) itu pengabdian masyarakat di puskesmas. Nanti mereka akan melihat apakah ada batu di ginjal atau di organ-organ abdomen atau tidak," katanya.

Rencananya, kata dia, kerja sama dengan dokter spesialis radiologi tersebut dilakukan pada tahun ini sehingga masyarakat bisa memanfaatkan layanan secara gratis.

"Kami kerja sama dengan organisasi profesi dokter spesialis radiologi. Dalam tahun ini, segera mungkin dilakukan supaya masyarakat bisa memanfaatkannya secara gratis," kata dia.