Gubernur Jateng: saatnya percepatan teknologi pertanian ditingkatkan
Kamis, 20 Juli 2023 20:17 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau stand dalam Soropadan Agro Festial 2023. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan sudah saatnya percepatan teknologi pertanian ditingkatkan agar anak-anak muda tertarik di bidang pertanian.
"Tidak hanya sekadar alat mesin pertanian, tetapi sampai dengan seluruh prosesnya," katanya usai membuka Soropadan Agro Festival 2023 di Temanggung, Kamis.
Ia menyampaikan, dalam proses petani pun sekarang sudah dapat menggunakan sekolah iklim, teknologi digital untuk pemantauan, kemudian memadukan antara irigasi, pupuk, dan obat bisa jadi satu.
"Bahkan dengan green house sekarang sangat bisa menarik anak-anak muda dan kemudian mereka mempunyai komoditas. Apalagi hortikultura ternyata tidak pernah terpukul oleh musim. Mendekati El Nino ini masih tetap bertahan bahkan beberapa buah-buahan cukup laku," katanya.
Oleh karena itu, katanya anak-anak muda diarahkan ke sana, rasanya dengan memasukkan teknologi, mereka akan tertarik.
"Memang harus ada stimulan, pelatihan, dan pendampingan," katanya.
Menyinggung tentang pupuk, dia mengatakan memang kurang pupuk, sehingga mesti serius betul untuk mengatasinya.
Menurut dia, ada hal yang harus diperhatikan karena bahan dasarnya tidak punya maka harus bekerja sama dengan banyak negara yang punya bahan dasar tersebut, tetapi di sisi lain gerakan pupuk organik mesti ditingkatkan.
"Saya kira sekarang sudah mulai makin canggih, kalau dulu membuat organik itu menggunakan kuantitas yang besar, sekarang dengan fermentasi, dengan teknologi sudah masuk dalam bentuk cair dan itu mesti digenjot," katanya.
Ia menyampaikan rasanya pemerintah mesti memberikan insentif sedikit memaksa sehingga orang yang bertani organik ini akan lebih banyak, hasilnya lebih menyehatkan dan tentu saja ini bisa mengimbangi kekurangan pupuk, karena memang subsidi dikurangi.
"Tidak hanya sekadar alat mesin pertanian, tetapi sampai dengan seluruh prosesnya," katanya usai membuka Soropadan Agro Festival 2023 di Temanggung, Kamis.
Ia menyampaikan, dalam proses petani pun sekarang sudah dapat menggunakan sekolah iklim, teknologi digital untuk pemantauan, kemudian memadukan antara irigasi, pupuk, dan obat bisa jadi satu.
"Bahkan dengan green house sekarang sangat bisa menarik anak-anak muda dan kemudian mereka mempunyai komoditas. Apalagi hortikultura ternyata tidak pernah terpukul oleh musim. Mendekati El Nino ini masih tetap bertahan bahkan beberapa buah-buahan cukup laku," katanya.
Oleh karena itu, katanya anak-anak muda diarahkan ke sana, rasanya dengan memasukkan teknologi, mereka akan tertarik.
"Memang harus ada stimulan, pelatihan, dan pendampingan," katanya.
Menyinggung tentang pupuk, dia mengatakan memang kurang pupuk, sehingga mesti serius betul untuk mengatasinya.
Menurut dia, ada hal yang harus diperhatikan karena bahan dasarnya tidak punya maka harus bekerja sama dengan banyak negara yang punya bahan dasar tersebut, tetapi di sisi lain gerakan pupuk organik mesti ditingkatkan.
"Saya kira sekarang sudah mulai makin canggih, kalau dulu membuat organik itu menggunakan kuantitas yang besar, sekarang dengan fermentasi, dengan teknologi sudah masuk dalam bentuk cair dan itu mesti digenjot," katanya.
Ia menyampaikan rasanya pemerintah mesti memberikan insentif sedikit memaksa sehingga orang yang bertani organik ini akan lebih banyak, hasilnya lebih menyehatkan dan tentu saja ini bisa mengimbangi kekurangan pupuk, karena memang subsidi dikurangi.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kembangkan sektor industri dan pertanian, Forum Pusaka Jateng 2024 digelar
09 November 2024 22:33 WIB