Solo (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka akan melibatkan seluruh unsur baik Sinuwun Pakubuwana XIII maupun Lembaga Dewan Adat (LDA) pada proses revitalisasi bangunan bersejarah tersebut.
 
"Semua kami lanjutkan sesuai jadwal. Tadi ada Gusti Moeng (salah satu putri PB XII Gusti Kanjeng Ratu Wandansari, Red.) dan lain-lain. Semua lengkap," kata Gibran, di Solo, Selasa.
 
Ia mengatakan sebetulnya kedua pihak, yakni pihak PB XIII maupun LDA dilibatkan. Hanya saja sempat terjadi salah paham dalam komunikasi menyusul tidak diundangnya pihak LDA pada penandatanganan kesepakatan revitalisasi Keraton Surakarta oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
 
"Kemarin ada miskomunikasi saja. Itu kan undangannya dari kementerian," katanya pula.
 
Ke depan, ia juga akan melibatkan dua pihak pada proses revitalisasi.
 
"Akan dilibatkan terus, yang di lapangan akan koordinasi terus dengan beliau-beliau. Kalau inginnya kan kami satu pintu lewat sinuwun. Nanti nembusi Sinuwun, nembusi ini, nembusi itu kan capek tenaga, tapi nggak apa-apa. Saya tetap akan koordinasi dengan semua, biar komunikasi lancar agar tidak ada salah paham," katanya pula.
 
Dia mengatakan sejauh ini seluruh pihak baik PB XIII maupun LDA mendukung 100 persen terkait rencana revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
 
"Nanti juga keterlibatan dari sisi semua, sesuai arahan beliau-beliau. Kemarin masterplan, blueprint ada yang dari Gusti Moeng juga, kami masukkan," katanya.
 
Sementara itu, pada tahap awal revitalisasi Keraton Surakarta akan menyasar di titik Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan. Selanjutnya, sesuai dengan arahan pihak LDA agar revitalisasi dilanjutkan ke bagian dalam salah satunya Sangga Buwana.
 
"Seperti Sangga Buwana dikerjakan juga di tahun-tahun berikutnya," katanya lagi.
 

Baca juga: Asita Surakarta perkuat kolaborasi, kembangkan sektor pariwisata