Perpusda prakarsai gerakan "back to book" tingkatkan minat baca siswa
Selasa, 22 Agustus 2023 17:13 WIB
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris dan Kepala SMA Negeri 1 Kudus Sudiharto berfoto bersama siswa sambil menunjukkan buku bacaan yang dipinjam dari mobil perpustakaan keliling di halaman SMA Negeri 1 Kudus, Selasa (22/8/2023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memprakarsai gerakan "back to book" atau kembali ke buku sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca para pelajar di tengah gempuran pengaruh gadget atau gawai, Selasa.
Salah satu sekolah yang menjadi sasaran gerakan "back to book", yakni SMA Negeri 1 Kudus. Siswa sekolah tersebut bisa meminjam buku yang tersedia di mobil perpustakaan keliling.
Aqiela Putra, salah satu siswa SMA Negeri 1 Kudus kelas XII di Kudus, mengakui senang ada perpustakaan keliling di sekolahnya, sehingga memberikan kesempatan untuk meminjam buku selain yang tersedia di perpustakaan sekolah.
"Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan sekolah didominasi buku pelajaran, sedangkan koleksi buku cerita maupun buku filsafat tidak tersedia. Sementara di mobil perpustakaan keliling tersedia, sehingga bisa menjadi penyemangat untuk membaca buku," ujarnya.
Ia mengakui ketika berkunjung ke acara "car free day" atau sehari tanpa asap knalpot kendaraan di Alun-alun Kudus memang sering menjumpai mobil perpustakaan keliling, namun baru kali ini meminjam.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris mengungkapkan program "back to book" merupakan salah satu upaya meningkatkan minat baca para pelajar, sehingga bisa mengalihkan sejenak para pelajar dari penggunaan gawai.
"Kami memang berupaya meningkatkan budaya membaca masyarakat, terutama generasi muda karena saat ini banyak yang meninggalkan budaya membaca akibat hadirnya gawai yang dilengkapi aneka permainan. Padahal dengan membaca buku, generasi muda semakin banyak mendapatkan informasi sekaligus menghargai para penulis maupun pengarang buku," ujarnya.
Program "back to book", kata dia, akan terus dikampanyekan di kalangan generasi muda, terutama para pelajar agar mencintai buku.
Beberapa sekolah juga mengajukan permohonan untuk dikunjungi mobil perpustakaan keliling, sebagai alternatif buku bacaan bagi siswa yang ingin memperkaya pengetahuan di berbagai bidang. Di antaranya ada SMA Muhammadiyah Kudus, SMA 2 Kudus, dan SMA NU Banat.
Kepala SMA Negeri 1 Kudus Sudiharto menyambut positif adanya program "back to book" karena mendukung program literasi sekolah. Yakni, kewajiban siswa membaca aneka buku bacaan mulai pukul 06.45 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
"Adanya program 'back to book' ini, diharapkan ikut menggugah minat siswa untuk membaca buku. Mudah-mudahan memberikan motivasi yang lebih besar lagi terhadap setiap siswa untuk gemar membaca buku," ujarnya.
Baca juga: 11.236 siswa SD di Temanggung sasaran imunisasi MR dan HPV
Salah satu sekolah yang menjadi sasaran gerakan "back to book", yakni SMA Negeri 1 Kudus. Siswa sekolah tersebut bisa meminjam buku yang tersedia di mobil perpustakaan keliling.
Aqiela Putra, salah satu siswa SMA Negeri 1 Kudus kelas XII di Kudus, mengakui senang ada perpustakaan keliling di sekolahnya, sehingga memberikan kesempatan untuk meminjam buku selain yang tersedia di perpustakaan sekolah.
"Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan sekolah didominasi buku pelajaran, sedangkan koleksi buku cerita maupun buku filsafat tidak tersedia. Sementara di mobil perpustakaan keliling tersedia, sehingga bisa menjadi penyemangat untuk membaca buku," ujarnya.
Ia mengakui ketika berkunjung ke acara "car free day" atau sehari tanpa asap knalpot kendaraan di Alun-alun Kudus memang sering menjumpai mobil perpustakaan keliling, namun baru kali ini meminjam.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris mengungkapkan program "back to book" merupakan salah satu upaya meningkatkan minat baca para pelajar, sehingga bisa mengalihkan sejenak para pelajar dari penggunaan gawai.
"Kami memang berupaya meningkatkan budaya membaca masyarakat, terutama generasi muda karena saat ini banyak yang meninggalkan budaya membaca akibat hadirnya gawai yang dilengkapi aneka permainan. Padahal dengan membaca buku, generasi muda semakin banyak mendapatkan informasi sekaligus menghargai para penulis maupun pengarang buku," ujarnya.
Program "back to book", kata dia, akan terus dikampanyekan di kalangan generasi muda, terutama para pelajar agar mencintai buku.
Beberapa sekolah juga mengajukan permohonan untuk dikunjungi mobil perpustakaan keliling, sebagai alternatif buku bacaan bagi siswa yang ingin memperkaya pengetahuan di berbagai bidang. Di antaranya ada SMA Muhammadiyah Kudus, SMA 2 Kudus, dan SMA NU Banat.
Kepala SMA Negeri 1 Kudus Sudiharto menyambut positif adanya program "back to book" karena mendukung program literasi sekolah. Yakni, kewajiban siswa membaca aneka buku bacaan mulai pukul 06.45 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
"Adanya program 'back to book' ini, diharapkan ikut menggugah minat siswa untuk membaca buku. Mudah-mudahan memberikan motivasi yang lebih besar lagi terhadap setiap siswa untuk gemar membaca buku," ujarnya.
Baca juga: 11.236 siswa SD di Temanggung sasaran imunisasi MR dan HPV
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Pekalongan galakkan gerakan singkirkan enceng gondok di Sungai Lodji
07 November 2024 7:32 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB