Inflasi Jateng Agustus 2023 capai 0,03 persen
Jumat, 1 September 2023 21:27 WIB
Tangkapan layar laman Youtube BPS Jateng saat Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan menyampaikan perkembangan inflasi bulan Agustus 2023, di Semarang, Jumat (1/9/2023). ANTARA/I.C.Senjaya
Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mencatat inflasi provinsi ini pada Agustus 2023 tercatat mencapai 0,03 persen.
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan dalam siaran pers, di Semarang, Jumat, mengatakan inflasi Agustus 2023 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,20 persen.
Sementara inflasi Agustus 2023 jika dibandingkan dengan inflasi bulan yang sama tahun lalu, kata dia lagi, tercatat mencapai 3,29 persen.
Ia menuturkan inflasi dipicu oleh kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok pendidikan yang memberi kontribusi tertinggi sebesar 0,74 persen.
Dadang menyebut komoditas yang memicu terjadinya inflasi pada Agustus 2023, antara lain kenaikan harga beras, cabai merah dan cabai rawit
Selain itu, dia juga menyebut kenaikan harga nasi dengan lauk dan biaya pendidikan taman kanak-kanak, juga memicu terjadinya inflasi.
Adapun faktor yang menahan laju inflasi pada Agustus 2023, antara lain penurunan harga bawang merah, telur ayam, daging ayam, serta tarif angkutan udara.
"Adanya panen raya bawang merah menyebabkan harga turun," kata Dadang pula.
Adapun enam kota utama di Jateng yang menjadi tempat survei biaya hidup, ujar dia lagi, seluruhnya mencatatkan inflasi pada Agustus 2023.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,06 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,01 persen.
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan dalam siaran pers, di Semarang, Jumat, mengatakan inflasi Agustus 2023 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,20 persen.
Sementara inflasi Agustus 2023 jika dibandingkan dengan inflasi bulan yang sama tahun lalu, kata dia lagi, tercatat mencapai 3,29 persen.
Ia menuturkan inflasi dipicu oleh kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok pendidikan yang memberi kontribusi tertinggi sebesar 0,74 persen.
Dadang menyebut komoditas yang memicu terjadinya inflasi pada Agustus 2023, antara lain kenaikan harga beras, cabai merah dan cabai rawit
Selain itu, dia juga menyebut kenaikan harga nasi dengan lauk dan biaya pendidikan taman kanak-kanak, juga memicu terjadinya inflasi.
Adapun faktor yang menahan laju inflasi pada Agustus 2023, antara lain penurunan harga bawang merah, telur ayam, daging ayam, serta tarif angkutan udara.
"Adanya panen raya bawang merah menyebabkan harga turun," kata Dadang pula.
Adapun enam kota utama di Jateng yang menjadi tempat survei biaya hidup, ujar dia lagi, seluruhnya mencatatkan inflasi pada Agustus 2023.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,06 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,01 persen.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB