Pemprov Jateng diminta sinkronisasi DTKS percepat penanganan kemiskinan
Jumat, 8 September 2023 4:50 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah meminta pemerintah provinsi setempat agar mensinkronkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di semua tingkatan guna mempercepat penanganan kemiskinan.
“DTKS merupakan data yang dikembangkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), sedangkan DTKS Jateng dikembangkan Dinas Sosial. Jangan sampai kedua data ini berseberangan satu dengan yang lain dan variabel dalam pendataan itu beda-beda,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Aziz di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan, Komisi E DPRD Jateng saat ini fokus pada pengelolaan DTKS, apalagi di Jateng dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial juga memiliki DTKS Jateng.
Menurut dia, dua pendataan tersebut perlu disinkronkan supaya penanganan masalah kesejahteraan sosial tidak terganggu.
“Sinkronisasi data pemerintah pusat dengan daerah diperlukan supaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial tepat sasaran,” ujarnya.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Endro Dwi Cahyono menambahkan, banyak aspirasi dari masyarakat mengenai data yang terbarukan karena sering ditemukan penerima bantuan secara ekonomi sudah mapan, namun masih menerima bantuan.
“Dengan kasus ini jangan sampai Dinas Sosial yang disalahkan. Banyak ditanyakan bagaimana memperbarui DTKS supaya disesuaikan dengan kondisi perekonomian keluarga,” katanya.
Sementara itu, Pemprov Jateng meningkatkan kolaborasi dengan multipihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah guna mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan.
"Kemiskinan di Jateng masih menjadi permasalahan yang harus ditangani bersama, dan masalah kemiskinan butuh kolaborasi berbagai pihak," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno.
“DTKS merupakan data yang dikembangkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), sedangkan DTKS Jateng dikembangkan Dinas Sosial. Jangan sampai kedua data ini berseberangan satu dengan yang lain dan variabel dalam pendataan itu beda-beda,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Aziz di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan, Komisi E DPRD Jateng saat ini fokus pada pengelolaan DTKS, apalagi di Jateng dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial juga memiliki DTKS Jateng.
Menurut dia, dua pendataan tersebut perlu disinkronkan supaya penanganan masalah kesejahteraan sosial tidak terganggu.
“Sinkronisasi data pemerintah pusat dengan daerah diperlukan supaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial tepat sasaran,” ujarnya.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Endro Dwi Cahyono menambahkan, banyak aspirasi dari masyarakat mengenai data yang terbarukan karena sering ditemukan penerima bantuan secara ekonomi sudah mapan, namun masih menerima bantuan.
“Dengan kasus ini jangan sampai Dinas Sosial yang disalahkan. Banyak ditanyakan bagaimana memperbarui DTKS supaya disesuaikan dengan kondisi perekonomian keluarga,” katanya.
Sementara itu, Pemprov Jateng meningkatkan kolaborasi dengan multipihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah guna mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan.
"Kemiskinan di Jateng masih menjadi permasalahan yang harus ditangani bersama, dan masalah kemiskinan butuh kolaborasi berbagai pihak," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit sosialisasikan ePLKK kepada RS & Klinik
12 November 2024 14:53 WIB
Pemkot Pekalongan galakkan gerakan singkirkan enceng gondok di Sungai Lodji
07 November 2024 7:32 WIB
BPJS Ketenagakerjaan: Pendaftaran Lomba Jurnalistik 2024 ditutup 15 November
01 November 2024 11:37 WIB