Baca juga: Pemkab Sukoharjo antisipasi kekurangan air kebutuhan warga
BPBD Sragen petakan kekeringan di sejumlah kecamatan
Rabu, 13 September 2023 13:55 WIB
Ilustrasi - Droping air bersih oleh BPBD Kabupaten Sukoharjo kepada masyarakat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Aris Wasita)
Sragen (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, memetakan kekeringan yang terjadi di sejumlah kecamatan menyusul kemarau panjang yang terjadi di dalam negeri.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sragen Danang Hermawan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan saat ini kekeringan sudah meluas dari enam kecamatan menjadi tujuh kecamatan.
Berdasarkan data, sejumlah kecamatan itu adalah Kecamatan Miri, Sumberlawang, Mondokan, Gesi, Jenar, dan Tangen. Sedangkan kecamatan terakhir yang mulai hari ini masuk ke peta kekeringan yakni Kecamatan Sukodono.
Ia mengatakan dari tujuh kecamatan yang masuk zona kekeringan tersebut terjadi di sebanyak 28 desa dan 78 dukuh. Sedangkan untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak kekeringan mencapai ribuan.
"Secara keseluruhan ada 6.920 kepala keluarga. Itu baru di enam kecamatan, belum termasuk Kecamatan Sukodono yang mulai hari ini juga masuk ke zona kekeringan," katanya.
Sebagai langkah antisipasi dampak kekeringan, pihaknya melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah kecamatan. Ia mengatakan hingga Selasa (12/9) BPBD Kabupaten Sragen sudah melakukan penyaluran sebanyak 390 tangki air bersih.
Menurut dia, penyaluran air bersih ini dilakukan oleh BPBD dan sejumlah mitra kerja terkait.
"Kalau 390 tangki itu hanya dari BPBD, itu mulai Juni 2023 sampai saat ini. Itu bantuan APBD melalui BPBD, belum dari PMI, PDAM, dan relawan," katanya.
Sebelumnya, kekeringan juga terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo Ariyanto mengatakan ada tiga kecamatan yang terdampak paling berat akibat kekeringan kali ini, yakni Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, dan Kecamatan Tawangsari. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 8.002 orang.
Terkait dengan sumber air bersih ini, menurut dia sebetulnya tidak kering kerontang. Meski demikian, volume air yang keluar dari sumber air sangat kecil dan hanya dapat diambil 2-3 hari sekali.
"Jadi kurang, 2-3 hari sekali baru bisa diambil. Tiap daerah berbeda kondisinya," katanya.
Sama dengan di Sragen, BPBD Kabupaten Sukoharjo juga aktif menyalurkan air bersih untuk kebutuhan warga.*
Baca juga: Pemkab Sukoharjo antisipasi kekurangan air kebutuhan warga
Baca juga: Pemkab Sukoharjo antisipasi kekurangan air kebutuhan warga
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB