Pemkot Semarang vaksinasi rabies 150 hewan
Sabtu, 16 September 2023 7:14 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (dua dari kiri) bersama Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, saat mengecek kegiatan vaksinasi rabies hewan di Semarang, Jumat (15/9/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memvaksinasi setidaknya 150 hewan, terutama kucing dan anjing, yang ada di wilayah tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Lysavirus tersebut.
"Ini merupakan yang pertama. Tujuannya, pertama memperingati Rabies Day (Hari Rabies Sedunia pada 28 September)," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur di Semarang, Jumat.
Tujuan kedua, kata dia, membangun kesadaran masyarakat untuk menjadi pemelihara hewan yang bertanggung jawab dengan rutin mengecek kesehatan, melakukan vaksinasi, dan bila perlu disterilisasi.
"Untuk vaksinasi (rabies) ada 150 hewan dan ada juga sterilisasi untuk 55 hewan, terutama kucing liar yang ditangkap relawan. Nanti setelah dirawat akan dilepasliarkan lagi," katanya.
Untuk vaksinasi rabies dan sterilisasi itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, beberapa klinik hewan di Kota Semarang, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah Jateng 1.
Hernowo meminta masyarakat untuk bertanggung jawab dalam memelihara hewan, termasuk apabila merasa tidak mampu memelihara banyak hewan harus melakukan sterilisasi terhadap binatang peliharaannya.
"Kewajiban-kewajiban dalam memelihara hewan harus dilakukan dengan baik. Kalau dipandang tidak mampu memelihara banyak, ya, lakukan sterilisasi supaya tidak over populasi," katanya.
Sebab, menurutnya, banyak juga pemilik hewan yang memilih melepasliarkan hewan ketika sudah berlebihan populasinya, yang akhirnya menjadikan kucing dan anjing liar yang telantar, tidak terurus, dan menyebabkan persoalan di masyarakat.
"Kami berterima kasih sudah mulai banyak pegiat binatang yang membantu mengevakuasi dan merawat hewan-hewan yang telantar. Mereka juga membantu mencarikan adopter untuk hewan-hewan ini," katanya.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan kegiatan vaksinasi rabies itu merupakan salah satu langkah penyebaran penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
"Hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian mengadakan peringatan Hari Rabies Sedunia. Jadi, intinya adalah bagaimana hewan-hewan seperti anjing, kucing disuntik rabies," katanya.
Ia juga menyampaikan mengenai pentingnya sterilisasi terhadap kucing-kucing liar, sebagai salah satu upaya untuk mengontrol populasi kucing liar dan pencegahan terhadap penyebaran rabies pada hewan ke manusia.
"Kemudian yang kedua, ada sterilisasi terhadap kucing-kucing. Ini menjadi satu PR untuk pemerintah kota Semarang terkait kucing-kucing liar," katanya.
Baca juga: Distan Semarang imbau pelihara hewan secara bertanggung jawab
"Ini merupakan yang pertama. Tujuannya, pertama memperingati Rabies Day (Hari Rabies Sedunia pada 28 September)," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur di Semarang, Jumat.
Tujuan kedua, kata dia, membangun kesadaran masyarakat untuk menjadi pemelihara hewan yang bertanggung jawab dengan rutin mengecek kesehatan, melakukan vaksinasi, dan bila perlu disterilisasi.
"Untuk vaksinasi (rabies) ada 150 hewan dan ada juga sterilisasi untuk 55 hewan, terutama kucing liar yang ditangkap relawan. Nanti setelah dirawat akan dilepasliarkan lagi," katanya.
Untuk vaksinasi rabies dan sterilisasi itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, beberapa klinik hewan di Kota Semarang, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah Jateng 1.
Hernowo meminta masyarakat untuk bertanggung jawab dalam memelihara hewan, termasuk apabila merasa tidak mampu memelihara banyak hewan harus melakukan sterilisasi terhadap binatang peliharaannya.
"Kewajiban-kewajiban dalam memelihara hewan harus dilakukan dengan baik. Kalau dipandang tidak mampu memelihara banyak, ya, lakukan sterilisasi supaya tidak over populasi," katanya.
Sebab, menurutnya, banyak juga pemilik hewan yang memilih melepasliarkan hewan ketika sudah berlebihan populasinya, yang akhirnya menjadikan kucing dan anjing liar yang telantar, tidak terurus, dan menyebabkan persoalan di masyarakat.
"Kami berterima kasih sudah mulai banyak pegiat binatang yang membantu mengevakuasi dan merawat hewan-hewan yang telantar. Mereka juga membantu mencarikan adopter untuk hewan-hewan ini," katanya.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan kegiatan vaksinasi rabies itu merupakan salah satu langkah penyebaran penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
"Hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian mengadakan peringatan Hari Rabies Sedunia. Jadi, intinya adalah bagaimana hewan-hewan seperti anjing, kucing disuntik rabies," katanya.
Ia juga menyampaikan mengenai pentingnya sterilisasi terhadap kucing-kucing liar, sebagai salah satu upaya untuk mengontrol populasi kucing liar dan pencegahan terhadap penyebaran rabies pada hewan ke manusia.
"Kemudian yang kedua, ada sterilisasi terhadap kucing-kucing. Ini menjadi satu PR untuk pemerintah kota Semarang terkait kucing-kucing liar," katanya.
Baca juga: Distan Semarang imbau pelihara hewan secara bertanggung jawab
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024