Solo (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo menjadi salah satu proyek prioritas pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh pemerintah.
 
"Memang PLTSa Putri Cempo masuk ke titik prioritas pembangunan nanti. Fasilitas pendukung seperti hidran dan lain-lain nanti sangat krusial," kata Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
 
Menurutnya lagi, dengan fasilitas yang lebih mendukung, maka penyemprotan air ketika ada kebakaran dapat dilakukan lebih cepat.
 
"Kemarin sudah saya sampaikan bikin hidran di beberapa titik, jadi lebih mudah terjangkau," katanya.
 
Ia juga berharap kebakaran di TPA Putri Cempo kali ini tidak mengganggu produksi PLTSa nantinya.
 
"Insya Allah tidak ya. Harus jalan terus, target Oktober jalan operasional," katanya.
 
TPA Putri Cempo Solo terbakar sejak Sabtu (16/9) siang. Kebakaran yang diduga akibat gas metan yang terkena hawa panas tersebut meluas hingga 2 hektare.
 
Hingga saat ini upaya pemadaman masih dilakukan dengan melibatkan Damkar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
 
Sebelumnya, merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, PLTSa Putri Cempo dibangun karena Kota Surakarta menjadi salah satu dari 12 kota yang ditunjuk untuk mengembangkan PLTSa.
 
Nantinya, PLTSa Putri Cempo akan mengolah sampah yang ada di TPA Putri Cempo untuk menjadi energi listrik. Diharapkan upaya tersebut dapat mengurangi volume sampah di TPA Putri Cempo.
 
Bahkan, dimungkinkan produksi PLTSa Putri Cempo akan diambilkan dari sampah luar Kota Solo.


Baca juga: Titik api di TPA Putri Cempo Solo tersisa 30 persen