BPBD Boyolali salurkan bantuan air 398 tangki ke daerah kekeringan
Selasa, 26 September 2023 8:35 WIB
Sejumlah warga mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD, di Wonosamodro, Kabupaten Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat dengan total 398 tangki selama terjadi kekeringan di daerah tersebut karena musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman di Boyolali, Selasa, mengatakan bantuan air bersih terus disalurkan ke daerah yang mengalami kekeringan, yakni 30 desa di 10 kecamatan di Boyolali.
Hingga Senin (25/9), pihaknya secara total sudah menyalurkan air bersih 398 tangki kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan, ke Desa Sangup di Kecamatan Tamansari sebanyak enam tangki untuk melakukan 'droping' (penyaluran, red.) air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Senin (25/9)," kata dia.
Secara total, BPBD Boyolali telah menyalurkan air bersih 85 tangki kepada masyarakat di enam desa di Kecamatan Tamansari, yakni Jemowo, Sangup, Dragan, Lampar, Sumur, dan Lanjaran
Pada Selasa ini, BPBD Boyolali telah menyiapkan bantuan air bersih enam tangki kepada warga Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, sedangkan secara total bantuan air bersih untuk Desa Gunungsari 21 tangki.
Ia menyebut 10 kecamatan di daerah itu mengalami bencana kekeringan, yakni Wonosamodro dengan bantuan air bersih 114 tangki, Tamansari (85 tangki), Kemusu (72), Juwangi (58), Wonosegoro (53), Selo (8), Andong (5), Cepogo (4), Gladagsari (3), dan Klego (2).
"Sehingga, total bantuan air bersih ditambah penyaluran Selasa ini, sebanyak enam tangki sebanyak 404 tangki," katanya.
Desa-desa yang membutuhkan bantuan air bersih terbanyak hingga saat ini, antara lain Kedungrejo di Kecamatan Kemusu 51 tangki, Guwo (Wonosegoro) 34 tangki, Ngaren (Juwangi) 28 tangki, Repaking (Wonosamodro) 25 tangki, Garangan (Wonosamodro) 22 tangki, Gunungpati (Wonosamodro) 21 tangki, Bangle (Wonosamodro) 19 tangki Jemowo (Tamansari) 19 tangki, Kalimati (Juwangi) 18 tangki, Sangupo (Tamansari) 18 tangki, sedangkan dua daerah lainnya masih di bawah 16 tangki.
Ia menjelaskan bahwa BPBD terus memantau 10 kecamatan yang menjadi daerah bencana kekeringan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kami berharap musibah kekeringan segera berakhir. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Boyolali sampai akhir Oktober 2023, mudah-mudahan pada awal November 2023 sudah hujan sehingga tidak ada perpanjangan lagi," katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Semarang, wilayah Boyolali mulai musim hujan dengan intensitas minim pada November mendatang.
Baca juga: Relawan Temanggung bantu air bersih daerah kekeringan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman di Boyolali, Selasa, mengatakan bantuan air bersih terus disalurkan ke daerah yang mengalami kekeringan, yakni 30 desa di 10 kecamatan di Boyolali.
Hingga Senin (25/9), pihaknya secara total sudah menyalurkan air bersih 398 tangki kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan, ke Desa Sangup di Kecamatan Tamansari sebanyak enam tangki untuk melakukan 'droping' (penyaluran, red.) air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Senin (25/9)," kata dia.
Secara total, BPBD Boyolali telah menyalurkan air bersih 85 tangki kepada masyarakat di enam desa di Kecamatan Tamansari, yakni Jemowo, Sangup, Dragan, Lampar, Sumur, dan Lanjaran
Pada Selasa ini, BPBD Boyolali telah menyiapkan bantuan air bersih enam tangki kepada warga Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, sedangkan secara total bantuan air bersih untuk Desa Gunungsari 21 tangki.
Ia menyebut 10 kecamatan di daerah itu mengalami bencana kekeringan, yakni Wonosamodro dengan bantuan air bersih 114 tangki, Tamansari (85 tangki), Kemusu (72), Juwangi (58), Wonosegoro (53), Selo (8), Andong (5), Cepogo (4), Gladagsari (3), dan Klego (2).
"Sehingga, total bantuan air bersih ditambah penyaluran Selasa ini, sebanyak enam tangki sebanyak 404 tangki," katanya.
Desa-desa yang membutuhkan bantuan air bersih terbanyak hingga saat ini, antara lain Kedungrejo di Kecamatan Kemusu 51 tangki, Guwo (Wonosegoro) 34 tangki, Ngaren (Juwangi) 28 tangki, Repaking (Wonosamodro) 25 tangki, Garangan (Wonosamodro) 22 tangki, Gunungpati (Wonosamodro) 21 tangki, Bangle (Wonosamodro) 19 tangki Jemowo (Tamansari) 19 tangki, Kalimati (Juwangi) 18 tangki, Sangupo (Tamansari) 18 tangki, sedangkan dua daerah lainnya masih di bawah 16 tangki.
Ia menjelaskan bahwa BPBD terus memantau 10 kecamatan yang menjadi daerah bencana kekeringan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kami berharap musibah kekeringan segera berakhir. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Boyolali sampai akhir Oktober 2023, mudah-mudahan pada awal November 2023 sudah hujan sehingga tidak ada perpanjangan lagi," katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Semarang, wilayah Boyolali mulai musim hujan dengan intensitas minim pada November mendatang.
Baca juga: Relawan Temanggung bantu air bersih daerah kekeringan
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025